RI Percepat Implementasi Kerja Sama Budidaya Lobster dengan Vietnam
JAKARTA, NusaBali - Pemerintah Indonesia bersama Vietnam mempercepat implementasi kerja sama budidaya lobster di Tanah Air. Implementasi tersebut berupa pembukaan pintu investasi budidaya lobster oleh pelaku usaha Vietnam di Indonesia.
“Soal pengembangan BBL kan sudah ada MoU, tinggal di level Technical Implementation Agreement. Tindaklanjutnya kita buat tim untuk kerja sama ini,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3) seperti dilansir detikcom.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam Phung Duc Tien pada acara Meet Indonesia di Nha Trang, kemarin. Dia menjelaskan kolaborasi pengembangan budidaya lobster akan memberikan keuntungan bagi kedua negara.
“Budidaya lobster di Indonesia akan tumbuh dari sisi kuantitas dan kualitas, sedangkan Vietnam mendapatkan benih bening lobster sebagai bahan baku budidaya lobster secara legal,” jelasnnya.
Dia mengatakan kerja sama ini sekaligus menjadi solusi menekan praktik ilegal perdagangan benih benih lobster yang terbukti mengancam keberlanjutan ekosistem serta merugikan negara. Praktik penyelundupan BBL juga termasuk IUU Fishing yang dilarang secara global. “Ke depan kita bisa buat hatchery untuk pengembangan lobster. Kita akan jaga kualitas dan harga agar menguntungkan kedua belah pihak,” ungkap Trenggono.
Sementara itu, Phung Duc Tien mengatakan budidaya lobster memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di negaranya. Untuk itu pihaknya fokus menjaga kualitas budidaya dan keberlanjutan komoditas perikanan bercangkang tersebut.
Mengenai tindak lanjut kerja sama, sudah ada beberapa perusahaan Vietnam yang memenuhi persyaratan dua negara. Dia mengusulkan adanya hotline sebagai saluran komunikasi resmi untuk percepatan realisasi kerja sama perikanan yang telah disepakati.
“Ada beberapa perusahaan di Vietnam yang memenuhi syarat-syarat kedua negara, dan saya berharap dari Indonesia ada draft dokumen kerja sama untuk hal ini di masa depan,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, dalam pertemuan bilateral tersebut keduanya juga membahas potensi kerja sama pengembangan budidaya rumput laut, udang, tilapia, kepiting hingga tuna. Hal itu sebagai langkah bersama memenuhi kebutuhan produk perikanan di pasar global. 7
1
Komentar