Manfaat Sterilisasi Anjing Bali, untuk Kecantikan Hewan dan Cegah Rabies
DENPASAR, NusaBali.com - Prosedur pengangkatan organ reproduksi hewan peliharaan atau sterilisasi populer di kalangan pencinta hewan domestik seperti anjing. Selain alasan kesehatan, prosedur ini dinilai memberikan manfaat lain.
Khususnya di Pulau Dewata, isu hewan domestik saat ini adalah penyebaran penyakit rabies. Penyakit yang menyerang pusat saraf ini mematikan dan ditularkan melalui gigitan/air liur hewan berdarah hangat seperti anjing kepada manusia.
Di sisi lain, anjing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit di Pulau Dewata. Entah yang dipelihara sebagai hewan rumahan, penjaga rumah, maupun yang dilepas liar begitu saja.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali drh Dewa Made Anom, prosedur sterilisasi dapat mencegah infeksi rabies pada hewan peliharaan sebagai pelapis vaksinasi.
Selain mencegah rabies, mensterilisasi hewan peliharaan juga berdampak pada penampilan. Anjing yang sudah disterilkan akan lebih gemuk, bulu lebih bagus, dan lebih lucu karena mereka sehat.
Hal ini diutarakan drh Dewa Anom saat ditemui di acara vaksinasi dan sterilisasi gratis untuk anjing dan kuncing lokal serangkaian DTIK Festival, Lumintang, Denpasar, Jumat (22/3/2024).
"Anjing yang disterilkan akan lebih sehat, umur lebih panjang, nurut dengan majikannya, bulu akan lebih bagus, dan dia akan lebih lucu," kata drh Anom.
Kastrasi pada anjing jantan dan ovariohisterektomi pada anjing betina memang tidak langsung mampu mencegah penularan rabies tanpa vaksinasi. Namun, anjing yang sudah melalui prosedur sterilisasi ini bakal lebih rendah potensi tertular rabies dari anjing lain.
Sebab, kata drh Anom, anjing yang steril cenderung menjadi anjing rumahan. Sebab, mereka tidak tertarik dengan betina sedangkan anjing sering keluar rumah diakibatkan mencari betina.
Karena menjadi hewan rumahan, anjing yang steril tidak kontak dengan anjing lainnya. Mereka juga tidak berkelahi dan terkena gigitan anjing lain yang merupakan salah satu cara penularan rabies antarhewan.
"Mereka juga tidak terkena penyakit kelamin dan penyakit kulit yang ditularkan dari kontak dengan anjing lain," imbuh drh Anom.
Secara hormonal, sterilisasi membantu menstabilkan hormon anjing. Karenanya, nafsu makan akan bertambah, bulunya menjadi lebat, dan sistem imunnya lebih stabil.
Jika tidak disterilisasi, pada periode tertentu misalkan seperti anjing betina, mereka bakal mengalami menstruasi. Pada periode ini, hormon esterogen mereka naik dan tidak stabil. Hal ini dapat memicu riwayat penyakit bawaan.
Untuk anjing jantan, kata drh Anom, mereka bisa tidak makan berhari-hari dan kabur ke rumah betinanya. Namun, jika sudah diangkat buah zakarnya, mereka tidak tertarik lagi dengan betina sehingga gangguan makan ini tidak akan terjadi.
Oleh karena itu, sterilisasi dapat mencegah hewan kesayangan dari penularan rabies. Di saat bersamaan, mereka juga mendapat manfaat kecantikan dari prosedur sterilisasi. *rat
Di sisi lain, anjing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit di Pulau Dewata. Entah yang dipelihara sebagai hewan rumahan, penjaga rumah, maupun yang dilepas liar begitu saja.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali drh Dewa Made Anom, prosedur sterilisasi dapat mencegah infeksi rabies pada hewan peliharaan sebagai pelapis vaksinasi.
Selain mencegah rabies, mensterilisasi hewan peliharaan juga berdampak pada penampilan. Anjing yang sudah disterilkan akan lebih gemuk, bulu lebih bagus, dan lebih lucu karena mereka sehat.
Hal ini diutarakan drh Dewa Anom saat ditemui di acara vaksinasi dan sterilisasi gratis untuk anjing dan kuncing lokal serangkaian DTIK Festival, Lumintang, Denpasar, Jumat (22/3/2024).
"Anjing yang disterilkan akan lebih sehat, umur lebih panjang, nurut dengan majikannya, bulu akan lebih bagus, dan dia akan lebih lucu," kata drh Anom.
Kastrasi pada anjing jantan dan ovariohisterektomi pada anjing betina memang tidak langsung mampu mencegah penularan rabies tanpa vaksinasi. Namun, anjing yang sudah melalui prosedur sterilisasi ini bakal lebih rendah potensi tertular rabies dari anjing lain.
Sebab, kata drh Anom, anjing yang steril cenderung menjadi anjing rumahan. Sebab, mereka tidak tertarik dengan betina sedangkan anjing sering keluar rumah diakibatkan mencari betina.
Karena menjadi hewan rumahan, anjing yang steril tidak kontak dengan anjing lainnya. Mereka juga tidak berkelahi dan terkena gigitan anjing lain yang merupakan salah satu cara penularan rabies antarhewan.
"Mereka juga tidak terkena penyakit kelamin dan penyakit kulit yang ditularkan dari kontak dengan anjing lain," imbuh drh Anom.
Secara hormonal, sterilisasi membantu menstabilkan hormon anjing. Karenanya, nafsu makan akan bertambah, bulunya menjadi lebat, dan sistem imunnya lebih stabil.
Jika tidak disterilisasi, pada periode tertentu misalkan seperti anjing betina, mereka bakal mengalami menstruasi. Pada periode ini, hormon esterogen mereka naik dan tidak stabil. Hal ini dapat memicu riwayat penyakit bawaan.
Untuk anjing jantan, kata drh Anom, mereka bisa tidak makan berhari-hari dan kabur ke rumah betinanya. Namun, jika sudah diangkat buah zakarnya, mereka tidak tertarik lagi dengan betina sehingga gangguan makan ini tidak akan terjadi.
Oleh karena itu, sterilisasi dapat mencegah hewan kesayangan dari penularan rabies. Di saat bersamaan, mereka juga mendapat manfaat kecantikan dari prosedur sterilisasi. *rat
1
Komentar