Uled Kelong, Makanan Ekstrem Masyarakat Gunung Batukaru
TABANAN, NusaBali - Sekitaran hutan Batukaru, Kecamatan Penebel, Tabanan, banyak tumbuh pohon bambu. Kondisi inin menjadi tempat berkembang biaknya sejenis ulat atau oleh warga setempat disebut uled kelong. Uled kelong ini ternyata adalah bahan baku kuliner bagi masyarakat di lembah Batukaru.
Untuk menjadi hidangan yang siap santap, uled kelong biasanya dimasak menggunakan bumbu base genep (bumbu Bali).
Warga Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, I Made Danu Tirta mengatakan tak semua orang berani mengkonsumsi uled kelong ini. Bentuk dan warna mirip ulat sagu namun lebih kecil. “Habitatnya memang kurang populer, namun bagi masyarakat pegunungan sudah familiar,” ujarnya, Sabtu (23/3).
Disebutkannya, uled kelong ini hidup di bambu yang masih muda. Sebenarnya uled kelong ini adalah hama karena memakan damah tiying (memakan serbuk dalam bambu) yang mengakibatkan bambu gagal tumbuh.
“Hidupnya uled ini tidak merata di setiap ruas bambu, tergantung banyaknya populasi,” imbuh Danu Tirta.
Kendati pun makanan ekstrem, Danu Tirta menegaskan kuliner ini memang harus diinformasikan dan dikenalkan kepada masyarakat. Sebagai upaya memperkenalkan warisan budaya kuliner masyarakat pegunungan (Batukau) yang cenderung memanfaatkan tumbuhan maupun hewan tertentu secara bijak.
Danu Tirta menambahkan, cara memasak uled kelong ini juga unik. Untuk mendapat rasa yang enak, uled kelong yang sudah diperoleh dimasukkan ke dalam bambu (atap) tanpa dicuci terlebih dahulu. Kemudian panaskan bambu yang berisi uled kelong di atas bara api, mirip memasak timbungan (makanan khas Tabanan). Lalu uled kelong yang sudah panas ini diangkat kemudian baru dicuci bersih dan ditiriskan.
Berikutnya, lanjut Danu Tirta, siapkan bumbu basa genep. Sebelum dicampur dengan bumbu base genep, uled kelong digoreng kering.
“Secara umum rasa uled kelong ini sangat gurih, nyangluh, dan tidak ada rasa amis sedikit pun,” ucap Danu Tirta.
Dia menerangkan rasanya hampir memiliki kesamaan dengan larva lebah (nyawan) yang biasanya dijadikan sebagai adonan kuliner Lawar Nyawan oleh masyarakat Bali.
“Kandungan gizi dari uled kelong ini hampir sama dengan ulat pohon lain, yakni kaya akan kandungan protein,” tandas Danu Tirta yang notabene penyuluh Agama Hindu di Tabanan. 7 des
1
Komentar