Isu Kebhinekaan dalam Pentas Seni
Panggung Bali Mandara Mahalango IV 2017 kali ini menampilkan pertunjukan yang tak biasa.
DENPASAR, NusaBali
Isu Kebhinekaan yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat, dipentaskan dalam seni Tabuh dan Taman Penasar di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya, Denpasar, pada Sabtu (29/7).
Pertunjukan ini dibawakan oleh Komunitas Seni RRI Denpasar, dengan melibatkan beberapa seniman besar Bali. Seperti Gede Tomat sebagai dalang, Nyoman Sunarta, Gus Arya, dan lainnya. Taman Penasar sendiri adalah program siaran Programa (PRO) 4 LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Denpasar yang biasa mengudara setiap hari Sabtu pukul 10.00-11.30 Wita, oleh Keluarga Kesenian Bali. Komunitas ini menghadirkan program acara tersebut di atas panggung.
Program acara tersebut mengupas isi geguritan melalui pupuh-pupuh yang ditembangkan, lalu dihubungkan dengan situasi masa kini seperti agama, sosial budaya, dan politik, melalui guyonan-guyonan. Alhasil, penonton dibuat terhibur oleh aksi mereka.
Menurut Koordinator Produksi Program Taman Penasar, Made Artana, kebhinekaan kini tengah diuji. Isu yang berkembang di masyarakat kini banyak yang menyeret ke agama. Masyarakat Indonesia dibuat pecah belah karena kesalahpahaman. "Kita maunya masyarakat Bali seperti taman yang banyak bunganya. Kalau bunganya satu saja, jelek. Kalau banyak akan terlihat indah dan harmonis,” ujarnya.
Geguritan yang dibawakan ini berasal dari berbagai kitab, seperti Sarasamuscaya, Bhagavad Gita, dan lainnya. Seluruhnya dilantunkan saling berkaitan menyinggung situasi sosial politik tanah air dimana ada kekhawatiran akan menggerogoti kebhinekaan. Meski topiknya serius, namun tiap penampilan diselingi dengan candaan dan guyonan.
Salah seorang penonton muda berusia 16 tahun, Hardy Lestari, pun mengaku terhibur dengan pementasan ini. Sebab pertunjukan yang dibawakan tersebut diiringi candaan. “Ada candaannya. Ya, sebagai remaja yang tidak tinggal bersama Kakek dan Nenek, aku senang mendengar petuah dari para orang-orang tua. Kita harus mengapresiasi seniman senior Bali yang telah memberikan petuah kehidupan kepada masyarakat luas," katanya. *in
Komentar