4.175 Hektare Sawah Hasilkan 20.917 Ton Gabah
MANGUPURA, NusaBali - Lahan persawahan di Kabupaten Badung mulai memasuki panen raya. Dinas Pertanian dan Pangan (Disper) Badung panen raya ini mampu menekan gejolak harga beras di pasaran.
“Saat ini sudah mulai musim panen raya. Sesuai data kami, Maret dan April akan ada panen seluas 4.175 hektare dengan produksi 20.917 ton gabah kering giling (GKG),” ujar Kepala Diperpa Badung I Wayan Wijayan, Minggu (24/3).
Mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini melanjutkan, produksi 20.917 ton GKG setara beras 13.096 ton. Beras yang dihasilkan diyakini akan memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kebutuhan beras selama dua bulan ini 8.047 ton, sehingga dalam dua bulan terakhir masih ada surplus 5.048 ton,” katanya.
Lebih lanjut Wijana mengungkapkan, berdasarkan hasil kajian dari Badan Riset Daerah (Brida) Badung, produksi gabah petani di Badung masih belum sebanding dengan jumlah Dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan. “Dari hasil kajian Brida dan perhitungan jumlah produksi gabah setiap tahun dengan kapasitas RMU yang ada sebenarnya masih kurang,” katanya.
Rencana mulai April mendatang Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana (MGS) akan membeli langsung gabah petani. Program ini akan di dilaksanakan bekerja sama dengan RMU. “Bisa saja nanti RMU bekerja sama dengan Perumda, dalam hal pembelian gabah petani dan produksi berasnya,” ucap Wijana.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rencana pembelian gabah langsung dari petani akan direalisasikan bertahap mulai April. Konsep kerja sama dilakukan dengan seluruh petani yang memiliki lahan basah di Kabupaten Badung dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) antara petani dan Perumda MGS.
Dirut Perumda Pasar dan Pangan MGS Kabupaten Badung I Wayan Suryantara, mengatakan selama ini penjualan beras yang dilakukan perusahaan plat merah merupakan beras hasil petani yang dibeli dari RMU milik UMKM di Badung. Perumda Pasar dan Pangan MGS kemudian menjual beras kepada pengawai di OPD Kabupaten Badung. “Selama ini kami kerja sama dengan RMU milik UMKM di Kabupaten Badung,” ujarnya, Kamis (21/4).
Ditambahkan, pembelian gabah langsung dari petani ini dirancang sejalan dengan pembangunan RMU yang berada di bawah Perumda Pasar dan Pangan MGS. “Kalau nanti memiliki RMU sendiri, RMU ini tidak mematikan RMU lainnya. Karena kapasitasnya tidak sampai ribuan ton,” sebut mantan Perbekel Petang ini. 7 ind
Komentar