Punya Produktivitas Lebih Tinggi, Metode Tanam Padi Hazton Diuji Coba
Penanaman Padi
lahan percontohan
Desa Sambangan
Padi Hazton
Dinas Pertanian Buleleng
I Made Sumiarta
SINGARAJA, NusaBali - Lahan percontohan seluas 40 are di Subak Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng dibuka untuk menguji coba metode tanam padi Hazton sejak pertengahan Maret lalu. Metode teknologi ini dipilih karena dapat meningkatkan produktivitas dan hasil panen lebih maksimal.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta Senin (25/3) kemarin menjelaskan, metode ini sedang dibandingkan dengan metode penanaman konvensional. Menurutnya, metode hazton sudah banyak diterapkan petani di Pulau Jawa. Dalam penerapan metode ini, akan menggunakan lebih banyak benih dan pupuk. Jika dalam metode konvensional, satu lubang tanam berisi 2-3 batang bibit padi. Namun pada metode hazton satu lubang tanam berisi 20-30 batang benih padi.
Meski boros di benih dan pupuk, metode ini dari hasil penelitian dan penerapan di beberapa tempat di Indonesia dapat menggandakan hasil panen hingga 3 kali lipat. Metode konvensional produktivitas sudah mandek di 5-6 ton per hektare. Padahal di deskripsi ilmiahnya bisa sampai 10 ton tapi itu belum pernah terjadi. Sedangkan metode hazton ini deskripsinya bisa 15-20 ton per hektare.
“Tentu ini sangat menjanjikan jika berhasil. Karena selama ini metode konvensional itu sudah tidak bisa dimaksimalkan, rata-rata produktivitasnya sudah tidak bisa dimaksimalkan lagi,” kata Sumiarta.
Sementara itu dalam pemantauan tanaman pada lahan percontohan sejauh ini disebut Sumiarta berkembang dengan baik. Tidak memerlukan bibit khusus maupun perlakuan istimewa. Bahkan dengan metode waktu panen bisa dipercepat 1-2 minggu dibandingkan dengan metode tanam konvensional yang masa panennya 3 bulan.
“Keunggulan metode Hazton ini, dengan jumlah batang yang lebih banyak dan semuanya indukan, jadi hasil bulir padi tumbuh serentak. Berbeda dengan metode konvensional dengan 2-3 batang bibit per lubangnya masih harus menunggu anakannya dulu, bulir yang tumbuh pun tidak berbarengan,” terang pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Sumiarta menyebut selain di Sambangan, lahan percontohan akan dibuka di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng seluas 10 are. Jika hasil uji coba di dua lahan percontohan ini baik dan menjanjikan, akan disosialisasikan ke petani padi di Buleleng.7 k23
Komentar