Siap Selem: Senjata Kota Denpasar Menumpas Kawasan Kumuh
DENPASAR, NusaBali.com - Di tengah hiruk pikuk pembangunan kota, sebuah aplikasi sederhana bernama Siap Selem (Sistem Informasi Penataan Palemahan Berbasis Semeton Lembaga Adat) diam-diam menjadi senjata ampuh Kota Denpasar dalam memerangi kawasan kumuh.
Aplikasi yang digagas oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Denpasar, diluncurkan pada September 2023.
Siap Selem bagaikan perpanjangan tangan masyarakat dalam melapor dan memantau potensi kawasan kumuh di lingkungan tempat tinggal mereka. Laporan ini kemudian diverifikasi oleh admin desa dan diteruskan ke dinas terkait untuk ditindaklanjuti.
Hasilnya? Tak main-main. Dari total 52 hektare kawasan kumuh di tahun 2020, angka tersebut berhasil ditekan hingga 24,92 hektare di tahun 2024. Sebuah pencapaian gemilang yang tak lepas dari peran aktif masyarakat dan Siap Selem.
"Siap Selem dibuat sesuai dengan salah satu tugas dan fungsi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Denpasar, yakni mengurangi kawasan kumuh," kata I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Denpasar, Selasa (26/3/2024).
Tiga Wilayah Fokus
Saat ini, fokus utama Dinas Perumahan tertuju pada tiga wilayah dengan total 24,92 hektare kawasan kumuh. Di antaranya, Jalan Karya Makmur di Desa Ubung Kaja (17 hektare), Desa Pemecutan Kaja (2 hektare), dan sekitar TPA Suwung (5 hektare).
Penanganan di tiap wilayah pun disesuaikan dengan kondisinya. Di Jalan Karya Makmur, upaya koordinasi dengan desa dinas dan adat dilakukan untuk menjadikan jalan sebagai fasilitas umum, sehingga memungkinkan peningkatan dan perawatan jalan melalui APBD.
Sedangkan di Desa Pemecutan Kaja, pendekatan persuasif dilakukan mengingat lahannya bersifat privat. Penataan kembali perumahan bagi warga pendatang menjadi fokus utama di kawasan ini.
Di sekitar TPA Suwung, detail engineering design (DID) telah dibuat dan pelaksanaan fisiknya diproyeksikan dimulai tahun ini.
Lebih dari Sekadar Aplikasi
Siap Selem bukan sekadar aplikasi pelaporan. Ia adalah simbol kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan permukiman yang layak huni.
Itu sebabnya, aplikasi ini g pernah mendapat penghargaan juara dalam kategori ‘Inovasi Bentuk Lainnya’ diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Denpasar tahun 2023.
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu Kota Denpasar mencapai targetnya: zero kawasan kumuh di tahun 2024.
Tujuh Indikator Layak Huni
Suatu kawasan dikatakan layak huni bila memenuhi 7 indikator berikut:
- Bangunan
- Saluran drainase
- Akses jalan lingkungan
- Air minum PDAM
- Instalasi limbah
- Layanan Pemadam Kebakaran
- Tempat sampah
Dengan Siap Selem dan partisipasi aktif masyarakat, Denpasar melangkah maju menuju masa depan dengan permukiman yang lebih sehat, nyaman, dan layak huni. *ol4
Komentar