Empat Pendaki Sempat Hilang Kontak Saat Mendaki Gunung Sanghyang Tabanan
SINGARAJA, NusaBali - Empat orang pendaki dilaporkan tersesat saat mendaki di Gunung Sanghyang di Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Rombongan pendaki asal Kabupaten Badung dan Kota Denpasar ini, masing-masing bernama AA Sukarata,55, I Made Sustrawan,50, Wayan Sudana,52, dan Ketut Dapur,50. Mereka sempat hilang kontak dengan pihak keluarga saat kembali turun dari puncak Gunung Sanghyang yang memiliki ketinggian 2.082 Mdpl itu.
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap keempat pendaki tersesat tersebut. Keempatnya ditemukan selamat pada, Selasa (25/3) sekitar pukul 10.20 Wita di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Informasi mengenai pendaki hilang ini kali pertama diterima Basarnas Bali, Selasa sekitar pukul 05.20 Wita dari Pos Polisi Pancasari.
Keempat pendaki itu berangkat mendaki pada, Minggu (24/3) pukul 07.00 Wita. Mereka masuk melalui jalur Desa Tamblingan, Kecamatan Banjar, Buleleng. Lalu pada, Senin (25/3) sekitar pukul 13.00 Wita para pendaki sempat menghubungi dan mengabari keluarga sudah berada di puncak gunung.
Namun petangnya, pihak keluarga kehilangan komunikasi. Para pendaki itu dikira tersesat saat turun. Hal itu langsung dilaporkan ke petugas kepolisian dan diteruskan ke Basarnas Bali. Tim SAR gabungan dibentuk dan memulai pencarian dengan mendaki Gunung Sanghyang. Pembagian tugas dilakukan untuk masing-masing Search and Rescue Unit (SRU). Anggota Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng dikerahkan melakukan pencarian bersama BPBD dan TNI-Polri. "Teknik pencarian dibagi menjadi dua SRU, satu SRU langsung menuju puncak Gunung Sanghyang dan satu lainnya menuju hutan seputar Bedugul,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Dudi Librana.
Pada pukul 08.30 Wita, anggota SAR tiba di ketinggian 1.600 Mdpl dan melanjutkan perjalanan hingga Pura Penataran. Saat itu tidak ditemukan jejak-jejak keberadaan keempat pendaki. Sekitar pukul 10.20 Wita anggota SAR menerima informasi dari masyarakat bahwa para pendaki berhasil turun dan ditemukan di daerah Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Ke empat pendaki itu, kata Dudhi, sejatinya hendak pulang pada, Senin begitu setelah tiba di puncak. Namun karena terkendala hujan, mereka pun memutuskan untuk pulang keesokan harinya atau pada Selasa kemarin. Namun pihak keluarga merasa khawatir, lantaran terjadi putus kontak. Sehingga mengira para pendaki tersebut tersesat hingga akhirnya melapor ke SAR untuk dilakukan pencarian. “Menurut keterangan yang diungkapkan langsung oleh keempat pendaki bahwa mereka membawa perbekalan yang cukup, hanya saja tidak bisa berkomunikasi. Pada Selasa pukul 11.40 Wita, Tim SAR gabungan dan pendaki tiba di Posko Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Mereka ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat,” tutup dia.
Dihimpun dari sejumlah sumber, Gunung Sanghyang disebut juga Gunung Sengjang atau Gunung Sengayang. Gunung ini merupakan salah satu gunung berapi kerucut atau stratovolcano tidak aktif di Bali. Gunung dengan ketinggian 2.087 mdpl ini terletak di daerah vulkanik Bedugul. Tepatnya di Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Untuk mencapai puncak Gunung Sanghyang, pendaki bisa mengambil jalur utama Bedugul. Kemudian naik di Bukit Wanagiri dan masuk jalan Desa Tamblingan. Dari ujung barat daya desa inilah pendaki bisa memulai pendakian ke puncak Gunung Sanghyang. Pendaki bisa bertanya ke penduduk setempat arah ke Gunung Sanghyang.
Gunung Sanghyang menjadi batas alam antara Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan. Selanjutnya, Gunung Sanghyang memiliki puncak kembar dengan pemandangan eksotis. Gunung Sanghyang menjadi gunung tertinggi keenam di Bali. Gunung Sanghyang diapit oleh tiga gunung, sehingga posisinya relatif jauh dari hiruk piruk pariwisata. Bagian selatan Gunung Sanghyang berbatasan dengan Gunung Batukaru dan sebelah utara berbatasan dengan Gunung Lesung. Sementara di sebelah timur berhadapan dengan Gunung Pohen, yang berbatasan langsung dengan kebun Raya Bali. 7 mzk, des
Komentar