Badung Gelar Rembug Stunting 2024, Komitmen Bersama Wujudkan Penurunan Angka Stunting
MANGUPURA, NusaBali - Wakil Bupati (Wabup) Badung I Ketut Suiasa yang juga sebagai Ketua Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Badung, menghadiri dan membuka acara Rembug Stunting Kabupaten Badung Tahun 2024. Acara ini diselenggarakan di The Denpasar Ballroom, Hotel Patra Tuban pada Selasa (26/3).
Dalam gelaran yang bertajuk ‘Mewujudkan SDM Yang Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045’ turut hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Bappeda Made Wira Dharmajaya, Kadis P2KBP3A Nyoman Gunarta, Perwakilan Kepala Bappeda Provinsi Bali, Perwakilan Tim TPPS Provinsi Bali, Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Badung, Camat se-Kabupaten Badung, Perwakilan Perbekel Se-Badung.
Wabup Suiasa menekankan komitmen pemerintah Kabupaten Badung dalam percepatan penanganan stunting. Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk menjalankan delapan konvergensi yang telah ditetapkan, salah satunya melalui pelaksanaan Rembug Stunting. “Kami melakukan Rembug Stunting sebagai upaya untuk membangun komitmen secara bersama-sama untuk membuat gerakan dan perencanaan strategis yang tepat sasaran, tepat arah dalam penurunan angka stunting di Badung,” ujarnya.
“Kita melibatkan seluruh stakeholder, perangkat daerah, para camat beserta perbekel, organisasi masyarakat dan organisasi profesi serta yang lainnya untuk kita ajak bersama-sama melakukan penurunan angka stunting,” imbuh Wabup Suiasa.
Wabup Suiasa juga menyatakan optimisme penurunan angka stunting dapat tercapai, didukung oleh parameter-parameter dan kondisi makro ekonomi yang sangat mendukung. Dia menyoroti pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada 2023 sebesar 11,23 persen, serta PDRB per kapita yang mencapai lebih dari Rp 99 juta, menandakan tingkat kesejahteraan masyarakat Badung yang tinggi.
Lebih lanjut, Wabup Suiasa menekankan kaitan antara stunting dengan kemiskinan. Dia menjelaskan bahwa tingkat kemiskinan di Badung sangat rendah, bahkan sudah dinyatakan tuntas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
“Stunting ini sangat berkaitan dengan kemiskinan, di mana tingkat kemiskinan di Badung sangat rendah, bahkan sudah dinyatakan tuntas oleh Kemenko PMK dengan kualitas hidup yang sangat tinggi,” kata Wabup Suiasa. @ ol3
Komentar