Pelayanan RS Nyitdah Molor
Pengoperasian Rumah Sakit (RS) Nyitdah, Tabanan, yang rencanaya untuk rawat Inap, Juni 2017, akhirnya molor sampai Agustus 2017.
TABANAN, NusaBali
Karena Poliklinik Penyakit Dalam dan Poliklinik Anak belum bisa dibuka. Hal ini disebab alat penunjang poliklinik belum lengkap karena kekurangan anggaran.
Direktur RS Nyitdah dr Nyoman Wisma Berata menjelaskan, RS Nyitdah izin operasional sudah, kini tinggal beroperasi. Namun baru bisa melakukan pelayanan di UGD (unit gawat darurat). Sementara yang direncanakan akan melakukan pelayanan rawat inap tidak bisa dilakukan. Karena Poliklinik Anak dan Poliklinik Penyakit Dalam belum bisa buka. "Penyebabnya alat belum lengkap, memang alat untuk melengkapi dua poliklinik sudah ada. Tetapi sarana pendukung lainya belum datang sehingga belum bisa beroperasi," ujarnya, Minggu (30/7).
Alat yang diperlukan tersebut seperti alat rontgen, alat di laboratorium dan alat operasi yang belum datang. Sehingga pelayanan dua Poliklinik tersebut belum bisa dibuka. Menurutnya, karena dana Rp 10 miliar untuk dana keseluruhan dari ABPD 2017 belum bisa mencukupi untuk memenuhui kekurangan kelengkapan alat tersebut. "Alat yang di lab tersebut belum ada, sehingga polikliniknya ini molor berjalan," imbuhnya.
Pihaknya saat ini tengah berjuang pada APBD 2017 Perubahan agar dua poliklinik yakni Poliklinik Penyakit Dalam dan Poliklinik Anak supaya bisa jalan dalam membantu pasien di BRSUD Tabanan. "Nanti kami akan berjuang dianggaran perubahan, maka akan ada tambahan poli lagi yang bisa dijalankan yaitu Poliklinik Obgyn dan Poli Bedah. Terpenting, ruang operasi terlebih dahulu," terangnya.
Ia mengharapkan kekurangan alat Poliklinik Obgyn dan Poliklinik Bedah secepatnya bisa ditutupi, atau mudah-mudahan sebelum Desember 2017. "Jika tidak bisa, nanti kemungkinan akan lambat di ulai operasinya. Sebab alat-alat yang kurang, seperti alat-alat operasi nilainya lumayan besar," terangnya.
Dirinya menambahkan, RS Nyitdah dibangun untuk memback up pasien di BRSUD Tabanan terutama saat kelebihan pasien dan ada perbaikan. Saat ini, dua RS ini masih terus berkerjasama, antara lain dalam penyediaan ruangan dan tenaga perawat untuk pasein rawat inap. "Tetapi ada pasein yang datang untuk cek lab, kita arahkan saja ke BRSUD Tabanan meski ruangan ada di Nyitdah supaya pasien tidak wara-wiri, kami arahkan saja kesana," tandas Wisma Berata. *d
Komentar