Bali Absen di Delapan Cabor
Bali optimis masuk 10 besar klasemen PON 2016 sekalipun tak mengikuti delapan cabor yang dipertandingkan.
Benturan Idul Adha, PON Diusulkan Mundur
DENPASAR, NusaBali
KONI Provinsi Bali memastikan hanya akan ikut berpartisipasi sebanyak 36 dari 44 cabor yang dipertandingkan dalam PON Jabar XIX 2016 bulan September mendatang. Dengan begitu, kontingen Bali akan absen di delapan cabor berbeda dalam multi event empat tahunan tersebut.
Namun, jika dibandingkan dari PON di Riau 2012 lalu, peningkatan jumlah cabor yang diikuti atlet asal Pulau Dewata itu telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sehingga, peluang untuk mengamankan target minimal bercokol di peringkat 10 besar akan lebih mudah terwujud.
Delapan cabor yang tidak diikuti itu, mulai dari cabor berkuda, squash, selam, dayung, hoki, drumband, sepatu roda, dan bridge. Khusus untuk bridge dikarenakan atletnya tidak ada yang lolos babak Pra PON. Sebenarnya bridge pada Porprov lalu telah dipertandingkan, namun dalam babak kualifikasi belum mampu meraih tiket PON. Sedangkan tujuh cabor lainnya itu memang belum berdiri di Bali, termasuk atletnya memang tidak ada.
Informasi lain beredar, yang paling miris yakni cabor anggar yang dalam babak kualifikasi PON samasekali tidak berhasil meloloskan atletnya, tiba-tiba kini disebutkan lolos PON. Cabor anggar yang terkenal dengan sebutan atlet jadi-jadian asal comot itu belakangan diketahui berhasil meloloskan atletnya dalam multi event empat tahunan. "Untuk cabor anggar itu kami tidak tahu pasti. Data terakhir kami dapat, katanya ada lolos PON," jelas Yamadhiputra.
Dengan absennya delapan cabor tersebut, apakah tidak menutup peluang Bali untuk menyabet medali, Yamadhiputra menyebut peluang masih tetap ada. Meskipun absen di delapan cabor tersebut. Pertimbangannya, Bali telah memiliki cabor unggulan yang diprediksi mampu mewujudkan minimal 20 keping medali emas. Di antaranya, judo, atletik, menembak, pencak silat, cricket, selancar, angkat berat dan angkat besi. "Peluang tidak tertutup karena absen delapan cabor itu. Karena KONI Bali telah memiliki peta terkait kekuatan per tiap cabor yang diikuti kontingen Bali," kata Yamadhiputra.
Di sisi lain, kesiapan kontingen Bali ke PON 2016 terancam pembengkakan biaya. Pasalnya, kemungkinan besar jadwal PON akan mundur sepekan dari agenda semula. PB PON Pusat, berencana akan mengundurkan pelaksanaan PON dari semula 9-21 September menjadi 17-30 September. Diundurnya jadwal tersebut, karena berbenturan dengan hari raya Idul Adha pada 12 September.
Jika memang benar diundur, kontingen Bali yang berkekuatan 310 atlet diperkirakan harus mengalami penambahan biaya di kisaran Rp 100 juta.
Namun Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi belum bisa menanggapi, karena pengunduran masih wacana dan belum diputuskan. "Keputusan resmi belum kami terima. Sehingga KONI Bali tetap berjalan sebagaimana program awal. Kalau benar ada perubahan mundur jelas ada pengaruh pembiayaan," kata Suwandi.
Sedangkan Yamadhiputra juga menyebut masih menunggu keputusan resmi, dan KONI Bali tetap berpatokan pada jadwal semula. "Jika memang diundur, kami kan sifatnya menunggu. Jika diundur, KONI Bali tunggu jadwal yang pasti saja," tegas Yamadhiputra. 7dek
Komentar