‘Semarak Buleleng Berbangga’ Bangkitkan Kecintaan Daerah
HUT ke-420 Kota Singaraja
SINGARAJA, NusaBali - Puluhan agenda disusun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-420 Kota Singaraja yang dibuka, Selasa (26/3) malam. Jargon Semarak Buleleng Berbangga dipilih tahun ini untuk memantik kembali rasa bangga dan nilai kebersamaan seluruh masyarakat Buleleng.
Seluruh rangkaian HUT Kota Singaraja sudah diawali dari tanggal 1 Maret hingga puncaknya yang jatuh pada tanggal 30 Maret mendatang. Lomba-lomba antar instansi pemerintah, lomba antar pelajar sudah digelar terjadwal. Sedangkan Pemkab Buleleng didukung pihak swasta juga menyelenggarakan pesta rakyat yang dikemas dalam Semarak Buleleng Berbangga. Wadah kreativitas Buleleng ini dilangsungkan di Lapangan Bhuana Patra Singaraja 26-30 Maret.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana saat membuka Semarak Buleleng Berbangga, Selasa malam mengatakan, HUT ke 420 Kota Singaraja menjadi momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan kebanggaan masyarakat Buleleng. Kebanggaan tersebut bersumber dari potensi-potensi dan talenta-talenta unggul Buleleng.
Semarak Buleleng Berbangga akan menampilkan festival musik, pertunjukan seni tradisional, selain juga menghadirkan 29 stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan 20 stand kuliner. “Buleleng Berbangga dilihat dari tiga dimensi kehidupan khususnya di Kabupaten Buleleng. Dimensi tersebut adalah alam, masyarakat dan kebudayaan. Untuk menciptakan Buleleng yang maju dan sejahtera. Ini harus dikelola dengan baik sehingga kita bisa berbangga menjadi orang Buleleng,” ucap Lihadnyana.
Dia menjelaskan dimensi alam yang dimaksudkan adalah bonus topografi Buleleng yang merupakan daerah terluas di Bali. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Buleleng dengan keberadaan dua danau, puluhan air terjun, garis pantai terpanjang menjadi modal besar untuk dikembangkan ke depannya. Kedua, Buleleng juga memiliki jumlah penduduk terbanyak di Bali yang juga menjadi potensi lahirnya orang-orang hebat.
Ketiga, Buleleng juga memiliki kebudayaan yang sangat kaya. Banyak maestro-maestro seni Bali lahir dan berasal dari Buleleng. Para Maestro ini juga menghasilkan karya seni yang menjadi ikon Bali. Lihadnyana pun mengajak masyarakat Buleleng benar-benar bangga menjadi orang Buleleng. Miliki dan cintai Buleleng seutuhnya. Dengan begitu, situasi apapun dan di manapun, Buleleng tetap terdepan di masa-masa yang akan datang.
“Sejarah dari Kota Singaraja dan juga Kabupaten Buleleng yang besar ini tidak boleh dilupakan. Mari bulatkan tekad wujudkan rasa bangga. Bangkitkan nilai-nilai kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan untuk berbaur dalam satu pandangan membangun Buleleng yang kita cintai ini,” imbuh pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Sementara itu salah satu pelaku UMKM binaan Pemkab Buleleng I Nyoman Deva Wicaksana Asta Putra mengaku sangat senang dan terbantu mempromosikan usahanya. Terlebih pemerintah diberikan akses gratis untuk berjualan. Dia pun berharap Pemkab Buleleng dapat lebih sering mengadakan event-event yang melibatkan masyarakat.
“Bagaimanapun kegiatan-kegiatan seperti ini sangat kami perlukan untuk promosi produk selain menjual produk,” kata Deva. Di tempat yang sama pelaku seni, Gede Wahyu Suryawan mengaku sangat bangga bisa menari pertama kali di acara semegah HUT Kota Singaraja. Kegiatan pemerintah diakuinya menjadi salah satu kesempatan untuk tampil sekaligus upaya pelestarian seni dan budaya Bali.
“Ya kalau tidak ada event-event begini, kami juga kebingungan mau menampilkan hasil latihan kami, kecuali memang ada yang request khusus untuk mengisi acara adat atau syukuran. Semoga ke depannya Singaraja semakin maju dan selalu mewadahi seluruh kreativitas generasi muda,” harap Wahyu. @ k23
1
Komentar