Kamis Putih, Momen Umat Katolik Renungkan Makna Pelayanan dan Cinta Kasih
DENPASAR, NusaBali.com - Kamis (28/3/2024), umat Katolik di seluruh dunia merayakan Kamis Putih, salah satu momen penting dalam Pekan Suci. Di hari itu, umat diajak untuk merenungkan makna pelayanan dan cinta kasih melalui berbagai ritual dan tradisi.
Perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar dibagi menjadi tiga sesi, dimulai dari pukul 15.00, 18.00, dan 21.00 WITA. Dalam khotbahnya, RD Herman Yoseph Babey mengajak umat untuk kembali melihat perayaan ini sebagai kenangan akan perjamuan malam terakhir Yesus bersama para muridnya sebelum menderita sengsara.
"Perayaan ini bukan hanya tentang ritual, tapi juga tentang warisan iman yang perlu dihayati," kata RD Herman, Kamis malam.
Salah satu warisan iman terpenting yang ditekankan dalam perayaan Kamis Putih adalah Sakramen Ekaristi. Di mana, Tuhan Yesus dan manusia bersatu dalam ikatan yang tak terpisahkan.
"Kebanggaan menjadi pengikut Kristus bukan hanya pada tanda lahiriah, tapi pada Sakramen Ekaristi," ujar RD Herman.
Selain Ekaristi, Kamis Putih juga identik dengan ritual pembasuhan kaki. Yesus membasuh kaki para muridnya sebagai contoh teladan tentang pentingnya melayani sesama dengan tulus, tanpa memandang status dan latar belakang.
"Sikap melayani ini harus bisa ditunjukkan dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari," pesan RD Herman.
Perayaan Kamis Putih di dalam Gereja Katolik terdiri dari empat sesi, diantaranya Liturgi Sabda, pembasuhan kaki, Liturgi Ekaristi, dan tuguran.
Perayaan Kamis Putih juga menjadi momen penting bagi umat Katolik karena menandai lahirnya dua Sakramen penting: Ekaristi dan Imamat. Kedua Sakramen ini menjadi bagian fundamental dalam kehidupan menggereja.
Bagi umat Katolik, Kamis Putih menjadi momen refleksi diri dan komitmen untuk meneladani teladan Yesus dalam pelayanan dan cinta kasih. *ol4
Komentar