Airlangga Berpeluang Pimpin Golkar Lagi
Kader senior Golkar
Wakil Sekretaris Jenderal
DPP MKGR
Dewa Made Widiasa Nida
Airlangga Hartarto
Partai Golkar
Pemilu
Pilpres
DENPASAR, NusaBali - Kader senior Golkar sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Dewa Made Widiasa Nida menyatakan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk dipilih secara aklamasi menjadi Ketum Partai Golkar ketiga periode.
Sebagai pentolan MKGR yang merupakan organisasi pendiri Partai Golkar, Dewa Nida menyebutkan Airlangga layak menjadi Ketua Umum untuk ketiga periode karena Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini punya prestasi saat bertugas di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan memimpin Golkar.
“Sebagai kader Golkar kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada Bapak Airlangga Hartarto untuk memimpin Partai Golkar (sebagai Ketua Umum Golkar,red) lima tahun ke depan. Karena beliau memiliki prestasi dan kinerjanya membesarkan dan memajukan Partai Golkar sudah terbukti,” ujar Dewa Nida di Denpasar, Jumat (29/3).
Kata Dewa Nida, Airlangga selama memimpin Golkar terus meningkatkan soliditas partai sehingga pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 suara Partai Golkar terus naik signifikan. Di pemerintahan Jokowi, Airlangga juga menjadi Menko berprestasi saat mengomandani penanganan Pandemi Covid-19.
Dewa Nida mengatakan, dukungan kepada Airlangga Hartarto sebagi Ketua Umum Partai Golkar untuk ketiga periode juga muncul dari seluruh DPD Golkar se Indonesia pada pertemuan konsolidasi di Bali beberapa waktu lalu. Alasannya, karena prestasi Airlangga yang signifikan memperkuat Partai Golkar sehingga menjadi parpol papan atas di kancah perpolitikan nasional.
Sementara untuk organisasi pendiri dan yang didirikan Partai Golkar (Hasta Karya), Airlangga sangat memberikan perhatian serius. “Dukungan yang mengalir kepada Pak Airlangga agar beliau dipilih aklamasi sudah final,” tegas politisi asal Desa Akah, Kecamatan/Kabupaten Klungkung ini.
Dewa Nida yang mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini mengatakan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar dipastikan lewat Munas yang telah diatur dalam AD/ART partai. “Pemilihan Ketua Umum dipastikan lewat munas, tak akan ada perubahan, digelar setiap lima tahun sekali,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Klungkung yang juga fungsionaris DPP Partai Golkar ini.
Dewa Nida sendiri merupakan kader senior Golkar Bali yang merupakan salah satu loyalis Airlangga. Dewa Nida terbukti sebagai loyalis dan selalu masuk dalam tim sukses/tim pemenangan Airlangga pada setiap Munas Golkar. Dewa Nida menjadi tim pemenangan saat Airlangga bertarung dalam perebutan kursi Ketua Umum pada Munas Golkar tahun 2009.
Saat itu yang dihadapi Airlangga adalah Aburizal Bakrie yang kemudian terpilih sebagai Ketua Umum Golkar periode 2009-2014. Meskipun gagal, Dewa Nida masih tetap bergabung dan loyal dengan Airlangga.
Pada Munas Golkar di Nusa Dua, Bali tahun 2014, Airlangga kembali bertarung merebut Ketua Umum menghadapi Setya Novanto. Saat itu yang terpilih sebagai Ketua Umum Golkar adalah Setya Novanto. Namun hanya 2 tahun saja, Setya Novanto turun dari jabatan karena ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam kasus korupsi pada tahun 2017.
Airlangga kemudian terpilih menggantikan Setya Novanto. Karena prestasinya, Airlangga kembali terpilih secara aklamasi pada Munas Golkar pada tahun 2019. 7 nat
1
Komentar