Kontrak STY Ditentukan Usai Piala Asia U-23
Program Naturalisasi Perkuat Timnas Bersaing Lebih Baik
Pelatih timnas Indonesia
Shin Tae-yong
Menpora
Ario Bimo Nandito Ariotedjo
PSSI
Piala Asia U-23
SUGBK
JAKARTA, NusaBali - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo sepakat dengan keputusan PSSI, bahwa perpanjangan kontrak pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) ditentukan setelah Piala Asia U-23 2024 di Qatar.
"Prinsipnya kami mengikuti apa yang PSSI akan lakukan. Kita lihat perkembangannya, pasti kita yakin itu yang terbaik," ujar Ario Bimo Nandito Ariotedjo, di Jakarta, Kamis (28/3).
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan, Piala Asia U-23 2024 di Qatar pada 15 April hingga 3 Mei menjadi salah satu parameter penilaian kinerja STY sebagai pelatih timnas. Menpora Dito menyebut keputusan Erick sebagai parameter ideal yang menjadi penentu keberlanjutan kontrak STY.
Dito percaya PSSI akan memiliki banyak variabel dan perimbangan yang bijaksana terhadap karier STY sebagai pelatih sepakbola di Indonesia. Kemenpora dipastikan akan terus memantau setiap perkembangan dari performa timnas di bawah asuhan STY.
Sebelumnya STY membawa Timnas Senior lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 pada 12 Januari sampai 10 Februari 2024, hingga akhirnya disingkirkan Australia dengan skor 0-4. Timnas U-23 menjadi salah satu dari 16 tim dalam Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Skuad Garuda U-23 yang bersaing dengan 15 tim terbaik Asia, berada di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania.
Sementara itu, STY sendiri menyebut program naturalisasi memperkuat skuad Garuda untuk bersaing lebih baik. Menurutnya, peran pemain naturalisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas dan memberi warna baru, sehingga memperkuat skuad timnas.
"Dengan adanya pemain naturalisasi menjadikan timnas semakin kuat," kata STY.
Lebih lanjut STY membeberkan, program naturalisasi yang dilakukan PSSI membuat dirinya memiliki banyak alternatif dalam menentukan pemain, karena kedalaman tim dengan kualitas yang mumpuni telah tersedia dari pemain naturalisasi.
STY mengaku lebih leluasa memilih skuad dibanding sebelumnya.
Dia pun menceritakan, setelah menang 1-0 saat menjamu Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada (21/3), dirinya sempat khawatir dengan kondisi anak asuhnya.
Hal itu dikarenakan, 10 pemain dalam kondisi sakit, cedera, dan hukuman kartu kuning, sehingga berdampak besar terhadap kondisi tim menjelang laga tandang di Vietnam pada (26/3).
Pelatih asal Korea Selatan itu optimistis, ke depan keberadaan pemain naturalisasi tidak hanya mampu meningkatkan kualitas timnas, tetapi juga mampu memacu para pemain lokal untuk tampil lebih baik. Sebab, kata STY, persaingan yang sehat memberikan manfaat besar dalam menciptakan skuad timnas yang lebih tangguh.
STY juga berupaya terus mendorong para pemain lokal meningkatkan levelnya, agar mampu bersaing dengan para pemain naturalisasi.
Dia berharap, dengan adanya pemain naturalisasi, para pemain lokal bisa lebih berjuang untuk menjadi lebih baik lagi, sehingga akan berdampak kepada kemajuan timnas Indonesia.
Sejumlah pemain hasil naturalisasi seperti Rafael Struick, Ivar Jenner, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Justin Hubner, Jordi Amat, Nathan Tjoe-A-On, dan Jay Idzes menghiasi skuad Garuda setahun terakhir.
Teranyar, dua pemain Liga Belanda (Eredivisie), yaitu Ragnar Oratmangoen dari klub Fortuna Sittard dan Thom Haye dari Heerenveen. ant
1
Komentar