Koster: Sarat Nilai Kesetiaan
Sempatkan Nonton Film Jayaprana Layonsari
Wayan Koster
Ni Putu Putri Suastini Koster
Jayaprana Layonsari
Living World XXI Denpasar
Nonton Film
DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster bersama istri Ni Putu Putri Suastini Koster atau Bunda Putri menyempatkan diri menonton film ‘Jayaprana Layonsari’ yang ditayangkan di Living World XXI Denpasar, Kamis (28/3). Koster pun bertemu dengan sejumlah aktor film ini dan kehadirannya disambut antusias masyarakat yang juga menonton film karya sineas lokal Bali dengan mengangkat cerita rakyat Bali ini.
Terkait film Jayaprana Layonsari ini, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengatakan dirinya tentu saja sangat mengapresiasi. Dia menilai bahwa film Jayaprana Layonsari mengangkat cerita lokal Bali dinarasikan dalam Bahasa Bali dibuat oleh putra Bali, dan pemainnya orang Bali. “Film ini menceritakan tentang nilai-nilai kehidupan penuh kesetiaan, setia kepada pasangan hidup, setia kepada negara, dan pesan moral lainnya,” ujarnya.
Koster juga mengajak generasi muda milenial dan gen Z untuk menonton film yang sangat bagus dan menarik ini. “Sangat bagus, menarik dan sarat nilai-nilai kehidupan,” kata mantan Anggota Komisi X DPR RI dapil Bali dari PDIP selama tiga periode ini. Film Jayaprana Layonsari tidak hanya tayang di bioskop di Bali, yakni Level XXI Denpasar, Cinepolis Lippo Mall Kuta, Cinepolis Jimbaran dan Living World XXI Denpasar, tapi juga di luar Bali seperti Balekota XXI Tanggerang, Mega Bekasi XXI Bekasi, dan LEM XXI Mataram.
Seperti diberitakan NusaBali sebelumnya, kisah cinta Jayaprana dan Layonsari merupakan cerita rakyat Bali yang sudah banyak digarap dalam bentuk drama tradisional, kini secara apik diangkat ke layar lebar dengan sentuhan sinematografi kekinian. Film Jayaprana Layonsari ini diproduseri Panitia Film Bali dan digarap duet sutradara berpengalaman Putu Kusuma Wijaya dan Putu Satria Kusuma.
Film Jayaprana Layonsari yang menggunakan bahasa Bali diawali dengan kisah masa kecil Nyoman Jayaprana di sebuah wilayah Kerajaan Kalianget, Buleleng. Sejak kecil Jayaprana sudah menunjukkan kecerdasannya meskipun berlatar belakang rakyat biasa. Beranjak dewasa kisah cintanya dengan Nyoman Sekarsari membawa penonton ikut merasakan desiran asmara di antara keduanya.
Konflik dalam film dimulai ketika Raja Kalianget juga menaruh hati kepada Sekarsari yang sudah dipersunting Jayaprana. Seperti diketahui Jayaprana akhirnya rela dibunuh oleh patih yang ingin membela kepentingan raja.
Hingga pada akhirnya Sekarsari memutuskan ikut mati mengikuti kepergian suami tercintanya. Raja yang juga merasa kehilangan atas kematian Sekarsari akhirnya meneriakkan nama Sekarsari menjadi Layonsari karena telah berupa jenazah. Film Jayaprana Layonsari sejatinya sudah digarap pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 sedang berkecamuk. Mengambil lokasi syuting di daerah Desa Kalianget, Buleleng dan sekitarnya. Banyak pemeran baru dalam film ini. Pemeran tokoh Jayaprana, Made Janhar Winatha Gautama,22, pemuda asal Banyuatis, Buleleng yang mahasiswa ISI Jogjakarta. 7 a
Komentar