Belasan Ribu Umat Katolik Beribadat Paskah di Gereja Katedral Denpasar
DENPASAR, NusaBali.com - Belasan ribu umat Katolik di Kota Denpasar antusias dan khusyuk melaksanakan Misa Paskah pada Minggu (31/3/2024) di Gereja Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar.
Umat Katolik lintas suku, tampak pula yang berkebaya khas Bali, dan bahkan ekspatriat terlihat berbaris memasuki gereja katedral di Jalan Tukad Musi Nomor 1 Denpasar ini.
Tidak berselang lama setelah umat mengisi bangku jemaat dan sebagian kursi yang disediakan di luar gereja, perarakan masuk datang bersama pastor memasuki gereja dan peribadatan pun dimulai.
Pekan ini memang menjadi hari-hari sibuk bagi umat Kristiani, tidak terkecuali umat Katolik dengan datangnya Pekan Suci. Pekan Suci dimulai dengan Minggu Palma, kemudian memasuki Trihari Suci seperti Kamis Putih, Jumat Agung, dan tiga hari suci Paskah.
Hari Minggu ini menjadi hari kedua dari tiga hari suci Paskah. Kata Ketua Panitia Paskah 2024 Katedral Denpasar, Ignatius Setyo Pryatno, Misa Paskah setelah Sabtu Suci ini digelar sebanyak empat sesi.
"Karena kerinduan umat yang begitu luar biasa untuk merayakan kebangkitan Sang Kristus, misa hari ini dilakukan sebanyak empat sesi dari 06.30 Wita sampai 18.00 Wita," ujar Ignatius ketika ditemui di sela misa sesi ketiga, Minggu sore.
Ignatius menuturkan, satu sesi misa berlangsung selama dua jam. Dalam sekali sesi, 3.000 sampai 4.000 umat hadir. Bahkan, 30 menit sebelum sesi dimulai, barisan bangku jemaat di dalam gereja sudah dipenuhi umat.
Kata Ignatius, sesi terakhir Misa Paskah di Katedral Denpasar pada Minggu ini dipimpin langsung oleh Uskup Denpasar, Mgr Dr Silvester San.
"Misa hari Minggu ini antusiasnya luar biasa walaupun umat itu membludaknya pada saat Misa Jumat Agung lalu yang dibagi lima sesi. Satu sesinya bisa 7.000 orang lebih," tutur Ignatius.
Misa Paskah pasca Sabtu Suci ini, diungkapkan Ignatius, umat beribadat menyebar ke gereja-gereja di lingkungan Keuskupan Denpasar. Khususnya, di dua stasi Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar yakni Gereja Oikumene Immanuel dan Gereja Santo Longginus Kepaon.
Katedral Denpasar memiliki jemaat sejumlah 30.000 orang lebih. Namun, Ignatius menilai, umat Katolik yang kebetulan berlibur ke Bali selama Pekan Suci ini juga turut beribadat di katedral yang memiliki arsitektur campuran Bali dan Romawi ini. *rat
Tidak berselang lama setelah umat mengisi bangku jemaat dan sebagian kursi yang disediakan di luar gereja, perarakan masuk datang bersama pastor memasuki gereja dan peribadatan pun dimulai.
Pekan ini memang menjadi hari-hari sibuk bagi umat Kristiani, tidak terkecuali umat Katolik dengan datangnya Pekan Suci. Pekan Suci dimulai dengan Minggu Palma, kemudian memasuki Trihari Suci seperti Kamis Putih, Jumat Agung, dan tiga hari suci Paskah.
Hari Minggu ini menjadi hari kedua dari tiga hari suci Paskah. Kata Ketua Panitia Paskah 2024 Katedral Denpasar, Ignatius Setyo Pryatno, Misa Paskah setelah Sabtu Suci ini digelar sebanyak empat sesi.
"Karena kerinduan umat yang begitu luar biasa untuk merayakan kebangkitan Sang Kristus, misa hari ini dilakukan sebanyak empat sesi dari 06.30 Wita sampai 18.00 Wita," ujar Ignatius ketika ditemui di sela misa sesi ketiga, Minggu sore.
Ignatius menuturkan, satu sesi misa berlangsung selama dua jam. Dalam sekali sesi, 3.000 sampai 4.000 umat hadir. Bahkan, 30 menit sebelum sesi dimulai, barisan bangku jemaat di dalam gereja sudah dipenuhi umat.
Kata Ignatius, sesi terakhir Misa Paskah di Katedral Denpasar pada Minggu ini dipimpin langsung oleh Uskup Denpasar, Mgr Dr Silvester San.
"Misa hari Minggu ini antusiasnya luar biasa walaupun umat itu membludaknya pada saat Misa Jumat Agung lalu yang dibagi lima sesi. Satu sesinya bisa 7.000 orang lebih," tutur Ignatius.
Misa Paskah pasca Sabtu Suci ini, diungkapkan Ignatius, umat beribadat menyebar ke gereja-gereja di lingkungan Keuskupan Denpasar. Khususnya, di dua stasi Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar yakni Gereja Oikumene Immanuel dan Gereja Santo Longginus Kepaon.
Katedral Denpasar memiliki jemaat sejumlah 30.000 orang lebih. Namun, Ignatius menilai, umat Katolik yang kebetulan berlibur ke Bali selama Pekan Suci ini juga turut beribadat di katedral yang memiliki arsitektur campuran Bali dan Romawi ini. *rat
Komentar