Hindari Melewati Jembatan Tukad Badung
Rute pengangkutan material ini juga akan melawan arah, karena jika mengikuti jalur yang sesuai dengan arah lalu lintas maka akan melewati dua jembatan yang melintas di atas aliran Tukad Badung.
Pengangkutan Material Proyek Pembangunan Pasar Badung
DENPASAR, NusaBali
Pemenang tender pembangunan tahap I Pasar Badung PT Nindya Karya tidak mau mengambil resiko dalam pengangkutan material. Pihaknya memilih untuk menggunakan jalan yang tidak melintasi jembatan dalam proses pengangkutan. Pasalnya, jembatan Tukad Badung yang direncanakan akan dilewati sesuai rute menuju lokasi untuk pengangkut material diragukan kekuatannya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Proyek PT Nindya Karya, Dadang Rosyid Ridlo saat rapat lanjutan pembangunan Pasar Badung tahap I di Kantor Disperindag Kota Denpasar, Senin (31/7).
Tampak hadir dalam rapat tersebut Asisten II Setda Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, Kadisperindag I Wayan Gatra serta beberapa OPD terkait dan stakeholder dalam pembangunan Pasar Badung.
Dadang menjelaskan, material pembangunan harus didatangkan dari Surabaya. Material tersebut akan diturunkan di Pelabuhan Benoa untuk selanjutnya dibawa menuju proyek Pasar Badung di Jalan Sulawesi No 1, Dangin Puri Kangin, Denpasar Barat.
Pihaknya pun mengajukan permohonan pengaturan lalu lintas agar tidak terganggu saat dilaksanakan distribusi material bangunan tersebut. Hal ini dikarenakan rute dari Pelabuhan Benoa akan dilanjutkan menuju Jalan Raya Sesetan, Jalan Diponogoro, Jalan Udayana, Jalan Gajah Mada melawan arah (arus) menuju Jalan Sulawesi.
Dipilihnya jalur ini, kata dia, mengingat jika mengikuti jalur yang sesuai dengan arah lalu lintas maka akan melewati dua jembatan yang melintas di atas aliran Sungai/Tukad Badung. Menurut Dadang, tidak ada jaminan kekuatan jembatan tersebut dapat menahan beratnya beban material yang dibawa mobil pengangkut mengingat usia jembatan tergolong sudah tua. “Jadi untuk amannya maka dipilihlah jalur melawan arah untuk meminimalisir kalau nanti jembatan tidak kuat,” katanya.
Pemerintah Kota Denpasar yang diwakili Ketua Tim Pembangunan Pasar Badung, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, menyatakan tidak keberatan terkait dengan adanya pengalihan arus pada saat pengangkutan material tersebut. “Intinya adalah dikoordinasikan kapan akan dilakukan pengalihan tersebut, agar pihak Dinas Perhubungan bisa berkordinasi dan mengatur lalu lintas,” ungkap Jimmy.
Sementara terkait dengan masih adanya parkir dan padagang di sekitar lokasi pembangunan Pasar Badung, Direksi PD Pasar Kota Denpasar, AA Ngurah Yuliarta menyatakan kesiapanya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bahkan pihak PD Pasar menjanjikan akan mengosongkan lahan kapan pun diinginkan. Hanya saja untuk loading ikan di sebelah selatan pasar sebisa mungkin akan tetap dilaksanakan. “Hal ini dikarenakan kebutuhan memenuhi pasokan ikan yang berada di Kota Denpasar," ujarnya. *cr63
Komentar