Bade Diarsiteki Guru Besar FEB Unud Prof Tjokorda Gde Raka Sukawati
Puri Ubud akan Gelar Palebon Ageng, Gunakan Bade Tumpang Sia, Setinggi 25 Meter
Bade Tumpang 9
Puri Agung Ubud
Bade Ageng
Palebon Ageng
Tjokorda Bagus Santaka
Puri Saren Kauh
Palebon
Ribuan pasang mata akan memenuhi jalanan Ubud menyaksikan palebon, selain itu ribuan warga juga akan terlibat dalam pengarakan Bade Ageng dan pirantinya
GIANYAR, NusaBali
Puri Agung Ubud sedang mempersiapkan Palebon Ageng untuk mendiang Tjokorda Bagus Santaka dari Puri Saren Kauh yang masih bagian dari Puri Agung Ubud. Dalam palebon tersebut akan menggunakan piranti Bade Tumpang Sia (9), Lembu Cemeng dan Naga Banda.
Palebon akan dilaksanakan pada Redite Umanis Merakih, Minggu (14/4) nanti. Tak main-main undagi bade ini adalah Guru Besar Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unud, Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE MM.
Adik dari Wakil Gubernur (Wagub) Bali periode 2018-2024 Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) yang akrab disapa Cok De pada, Selasa (2/4) mengatakan proses pembuatan piranti tersebut tengah berlangsung di tiga tempat, yakni Bade di Catus Pata Ubud, Lembu Cemeng di merajan, dan Naga Banda di Puri Campuhan.
Tinggi bade diperkirakan mencapai 22 meter sampai 25 meter, dengan berat lebih dari 5 ton. Sementara Naga Banda nantinya akan mengikat atau melilit bade selanjutnya berangkat menuju Setra Dalam Puri secara bersamaan. "Tingginya nanti kurang lebih 25 meter, saat ini masih proses penggarapan," ujar Cok De.
Cok De yang dikukuhkan sebagai guru besar FEB Unud pada tahun 2021 lalu ini menambahkan pembuatan Bade Ageng ini sudah sering dia kerjakan. Dalam pengerjaan dia dibantu oleh sejumlah undagi lainnya. Peran Cok De sebagai koordinator.
"Kita dibantu oleh undagi-undagi yang sudah sangat berpengalaman menggarap bade ukuran ageng ketika ada upacara di keluarga kami," jelasnya. Dipastikan ribuan pasang mata akan memenuhi jalanan Ubud menyaksikan palebon tersebut. Selain itu ribuan warga juga akan terlibat dalam pengarakan Bade Ageng dan pirantinya. Berkaca dari upacara palebon serupa sebelumnya, berat bade bisa lebih dari 5 ton.
Menariknya dalam pengarakan Bade di Puri Ubud tak pernah menggunakan alat bantu roda untuk mengusungnya. "Kurang lebih akan berjalan 1 kilometer dari Catus Pata menuju Setra Dalem Puri yang berlokasi di Banjar Tebesaya, Desa Peliatan, Ubud," ungkapnya. Saat hari H nanti, Cok De mengatakan Puri Agung Ubud akan dibantu oleh ribuan krama dari berbagai desa adat.
Dia mempersilahkan masyarakat umum ataupun turis untuk menyaksikan upacara palebon pada 14 April nanti. Sementara informasi yang dihimpun, almarhum Tjokorda Bagus Santaka berpulang pada Jumat (2/2/2024) lalu. Diketahui almarhum merupakan putra pertama dari Tjokorda Agung Suyasa (alm). 7 nvi
Komentar