Tanpa Golkar, KIM Plus Tabanan Terbentuk
Wirya Malah ‘Menghilang’ Keluar Daerah
Ada kesan, pembentukan KIM Plus belum mulus di Kabupaten Tabanan seperti yang sudah terjadi di level provinsi, kabupaten/kota lainnya di Bali
TABANAN, NusaBali - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk Pilkada 2024 secara resmi terbentuk di Kabupaten Tabanan, Sabtu (8/6) sore. Sayangnya, koalisi dibentuk tanpa kehadiran perwakilan Partai Golkar. Yang hadir dalam pembentukan KIM Plus baru enam partai yakni Partai Gerindra, Demokrat, Gelora, PSI, PBB, dan NasDem. Sementara, Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya justru ‘menghilang’ keluar daerah dan tidak hadiri pembentukan KIM Plus Tabanan.
Kondisi ini, ada kesan pembentukan KIM plus belum mulus di Kabupaten Tabanan seperti yang terjadi di level provinsi, kabupaten/kota lainnya di Bali. Padahal, saat rapat perdana partai koalisi yang digelar 19 Maret lalu, Partai Golkar hadir dan setuju KIM Plus dibentuk untuk Pilkada Tabanan 2024. Hanya saja, saat itu masih ada perbedaan pandangan, terutama adanya permintaan agar calon yang diusung benar-benar representatif untuk Pilkada Tabanan nanti.
Ketua Partai Demokrat Tabanan, I Wayan Adnyana menegaskan KIM plus Kabupaten Tabanan resmi terbentuk tanpa kehadiran perwakilan Partai Golkar Tabanan. “Tim sempat menunggu keputusan dari Partai Golkar dan rupanya sampai sekarang (kemarin) belum ada keputusan bulat dari Partai Golkar,” ujar mantan Anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali dua periode ini.
“Pada rapat pertama kami tujuh partai termasuk Partai Golkar sudah sepakat KIM Plus terbentuk di Tabanan. Saat itu Partai Golkar masih menunggu keputusan rapat di tingkat DPD I. Dan, dalam rapat kedua kami juga masih menunggu keputusan Partai Golkar. Ya, rupanya sampai sekarang belum ada keputusan bulat dari Partai Golkar,” ujar mantan Sekretaris DPD Demokrat Bali ini.
Dengan tidak hadirnya Golkar saat pembentukan KIM Plus, Adnyana menduga masih ada perbedaan pandangan di internal KIM Plus di level provinsi. Padahal dalam keputusan rapat KIM Plus di provinsi, KIM harus dibentuk sampai ke tingkat kabupaten/kota.
“Tapi kami selalu berpikiran positif terhadap teman-teman Partai Golkar. Bukannya karena sekarang Golkar tidak bergabung. Saya sempat menghubungi Ketua Golkar Tabanan (Nyoman Wirya,red). Tapi tidak bisa hadir, katanya sedang ada di luar daerah. Begitu juga, saya sempat menghubungi sekretarisnya, katanya sedang berada di rumah sakit menengok temannya,” beber Adnyana.
Namun Adnyana meyakini apa yang menjadi keputusan KIM Plus di provinsi akan terjadi di Kabupaten Tabanan. Sebab sesuai dengan harapan masyarakat secara umum di Tabanan, bahwa tidak mau adanya calon tunggal alias tarung dengan kotak kosong. “Karena dianggap lucu sebagai negara yang berpegang terhadap asas demokrasi. Itu (kotak kosong,red) yang tidak menjadi harapan masyarakat, sehingga berangkat dari hal itu kita bangun dan pastikan koalisi KIM Plus pasti terjadi di Tabanan,” ujar politisi asal Baturiti, Tabanan ini.
Terbentuknya KIM Plus di Tabanan, Adnyana menegaskan untuk Ketua KIM Plus diputuskan masih tetap dipegang Ketua Tim Pemenangan Capres-Cawapres Prabowo – Gibran, I Ketut Carma.
Sementara, Ketua DPD II Partai Golkar Tabanan, Nyoman Wirya belum bisa dimintai keterangan. Dihubungi NusaBali melalui ponselnya, Wirya tidak merespon. NusaBali mengirimkan pesan lewat WhatsApp (WA), namun Anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Tabanan ini, tidak merespon.
Sebaliknya, Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, I Made Asta Darma belum bisa memberikan komentar soal pembentukan KIM Plus di Tabanan. Ketika dihubungi, dia sendiri masih berada di rumah sakit menunggu orang tua rekannya yang sedang sakit. “Ampura tiyang masih di rumah sakit, terkait dengan itu (tak hadir dalam pembentukan koalisi,red) bisa hubungi ketua kami,” kelit Asta Darma. des
Komentar