Taiwan Diguncang Gempa, 9 Tewas, Ratusan Luka
Kemenlu Pastikan WNI Aman
JAKARTA, NusaBali - Gempa magnitudo 7,3 yang menerjang Taiwan pada, Rabu (3/4) telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 821 lainnya, menurut laporan media lokal yang mengutip dinas kebakaran setempat. Gempa tersebut adalah gempa terkuat yang mengguncang pulau itu dalam 25 tahun terakhir, kata Wu Chien-fu, Direktur Pusat Seismologi di Badan Cuaca Pusat Taiwan.
Hingga pukul 16.30 waktu setempat (15.30 WIB), tercatat sembilan orang tewas, 821 orang luka-luka dan sedikitnya 127 orang terjebak dalam reruntuhan. Sedikitnya delapan jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Taiwan yang berada di pangkalan Hualien County mengalami kerusakan ringan dan dinding hangar ambruk, menurut laporan China Times.
Peralatan utama jet-jet tempur tersebut tidak rusak dan perbaikan telah dilakukan sehingga kesiapan tempur pesawat-pesawat itu telah pulih sepenuhnya, surat kabar itu melaporkan. Sekitar 1.000 orang kemungkinan masih terjebak di pegunungan Taman Nasional Taroko dan tim penyelamat terus berusaha melakukan kontak dengan kelompok-kelompok pendaki, menurut laporan kantor berita Taiwan CNA. Setidaknya 654 orang bermalam di taman itu pada Selasa, sedangkan 680 pendaki lainnya terdaftar akan mengunjungi lokasi itu pada Rabu, menurut laporan tersebut.
Sedikitnya dua warga Jerman terjebak di Terowongan Chongde di Taman Nasional Taroko, harian Bild melaporkan. Pada Rabu pagi waktu setempat, serangkaian gempa kuat melanda Taiwan. Juru bicara Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa gempa terbesar tercatat berkekuatan magnitudo 7,7, yang diikuti dengan gempa magnitudo 6,6 dan 6,3.
Gempa yang dilaporkan terjadi di sekitar Taiwan pada Rabu pagi kemarin getarannya terasa di Pulau Okinawa dan Miyako, Jepang selatan, sehingga membuat otoritas mengeluarkan peringatan tsunami di pulau-pulau tersebut. Menurut data Badan Meteorologi Jepang, gempa bermagnitudo 7,5 di dekat pantai timur Taiwan yang tercatat pada pukul 08:58 waktu setempat (06.58 WIB), Rabu, memiliki “kedalaman yang sangat dangkal,” katanya tanpa penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, gempa kedua tercatat berselang kurang dari 15 menit kemudian yakni pada pukul 09.11 waktu setempat (07.11 WIB). Guncangan hingga kekuatan bermagnitudo 4 itu juga dirasakan di Prefektur Okinawa, Jepang selatan, lanjutnya. Pascagempa terjadi, peringatan tsunami dikeluarkan untuk Pulau Okinawa, Miyako dan Yaeyama.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa bumi di Taiwan. “Hasil koordinasi Kemlu dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi,” kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Rabu kemarin. Dalam laman media sosialnya, KDEI Taipei mengimbau agar seluruh WNI di Taiwan, khususnya di wilayah Hualien, untuk mewaspadai potensi gempa susulan.
“WNI di Taiwan agar mengikuti perkembangan informasi dari otoritas Taiwan maupun Taipei,” kata KDEI. WNI yang terdampak dan membutuhkan bantuan dapat menghubungi KDEI Taipei melalui nomor hotline +88690132000 dan +886987587000.
Sementara Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan sebanyak 3.343 warga negara Indonesia (WNI) saat ini berada di Hualien County, Taiwan. Hualien County merupakan pusat gempa Taiwan pada Rabu pagi yang bermagnitudo 7,7. "Menurut data yang diperoleh dari otoritas keimigrasian Taiwan, jumlah WNI di Hualien, Taiwan sebanyak 3.343 yang mayoritas adalah pekerja migran Indonesia. Total WNI di Taiwan sebanyak 284.751 orang," kata Judha dalam keterangannya, Rabu kemarin dilansir cnnindonesia.
Judha memastikan tak ada WNI yang menjadi korban tewas maupun luka-luka akibat gempa tersebut. Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo dan Kantong Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei terus berkoordinasi dengan otoritas setempat mengenai hal ini. "Dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak," kata Judha. 7 ant
Komentar