Pemudik Makin Ramai, Bongkar Muat Dipercepat
NEGARA, NusaBali - Arus mudik Lebaran 2024 dari Bali ke Jawa semakin ramai di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Beberapa hari sebelumnya, pemudik hanya sempat ramai saat malam hari. Namun pada H-6 Lebaran, Kamis (4/4), juga terjadi lonjakan pemudik saat siang hari. Lonjakan penumpang dengan sepeda motor dan mobil pribadi itu sempat beberapa kali memadati areal pelabuhan.
Selain sepeda motor dan mobil pribadi, bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) juga mulai ramai. Sementara truk yang tidak menjadi prioritas layanan selama Angkutan Lebaran, masih menumpuk. Truk yang sehari sebelumnya menumpuk di dalam areal pelabuhan, kini sebagian dialihkan lurus di jalan utama menuju loket pintu belakang Dermaga LCM.
Para penumpang sepeda motor dan mobil pribadi yang sempat ditemui di dalam areal Pelabuhan Gilimanuk pada siang dan sore kemarin, mengaku tidak sampai antre terlalu lama. Sebaliknya, sopir truk yang sempat ditemui persiapan naik kapal di Dermaga LCM pada sore kemarin, mengaku sudah antre sejak pagi.
“Antre dari pukul 07.00 Wita,” ucap Agus Sugiono, 43, salah seorang sopir truk asal Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, yang sempat ditemui di dalam areal Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar pukul 15.00 Wita.
Agus Sugiono sendiri mengaku membawa muatan ikan. Dia membawa ikan dari Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, untuk dikirim ke Muncar, Banyuwangi. Dia mengaku sudah berangkat dari Pengambengan pada sekitar pukul 05.00 Wita dan harus mengantre selama 8 jam di Gilimanuk karena layanan diprioritaskan terhadap kendaraan non truk. “Penyebabnya ya karena mau Lebaran. Kami diarahkan menunggu karena diutamakan yang non truk,” ujarnya.
Foto: Antrean truk di jalur utama menuju loket pintu belakang Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (4/4). -IB DIWANGKARA
Sementara itu, dari pihak otoritas di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk telah menerapkan layanan penyeberangan dengan pola padat seiring lonjakan pemudik di Pelabuhan Gilimanuk. Selain mengoperasi beberapa kapal jumbo yang diperbantukan di Selat Bali, juga dilakukan upaya percepatan bongkar-muat di Ketapang dan Gilimanuk. “Bongkar muat kami percepatan. Dari 6 kapal besar yang diperbantukan, per hari ini (kemarin) ada 3 kapal yang dioperasikan,” kata Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Gilimanuk I Made Fran Dharma Yudha.
Menurut Yudha, dalam penerapan pola padat saat ini, belum ada penambahan trip. Namun selain mempercepat bongkar-muat di dua sisi pelabuhan, jumlah kapal yang beroperasi ditambah. Plus untuk tambahan kapal yang beroperasi itu adalah beberapa kapal jumbo. “Sementara masih 8 trip. Sedangkan kapal yang masuk jadwal operasi sudah 30-31 kapal. Jadi ditambah dari normal yang beroperasi 26-28 kapal,” ujar Yudha.
Yudha mengaku, saat ini sudah ada sebanyak 55 kapal yang tersedia dan siap beroperasi di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Namun, tentunya 55 kapal itu tidak bisa langsung dioperasikan sekaligus karena akan membahayakan pelayaran. “Jadwal kapal yang beroperasi tetap diatur agar bisa maksimal dan tetap memperhatikan keselamatan. Jadi untuk mempercepat layanan di Gilimanuk, kami juga terus koordinasi ke Ketapang, sehingga kita juga bisa mengetahui situasi di Ketapang. Kalau di sana memang sepi, kita minta agar di sana mempercepat bongkar-muat,” ucap Yudha.
Untuk diketahui, berdasar data Posko Angkutan Lebaran ASDP di Pelabuhan Gilimanuk, ada sebanyak 30.503 orang penumpang dengan 4.765 unit kendaraan roda dua dan 5.026 unit kendaran roda empat yang menyeberang ke Ketapang selama 24 jam pada H-7 Lebaran, Rabu (3/4). Sebayak 5.025 unit kendaran roda empat atau lebih itu, terdiri 1.999 unit mobil pribadi, 625 unit pickup, 335 unit bus, dan 2.067 unit truk.
Jumlah penumpang itu meningkat dari data produksi pada sehari sebelumnya. Di mana pada H-8 Lebaran, Selasa (2/4), tercatat ada 24.336 orang penumpang dengan 3.557 unit kendaran roda dua dan 4.411 unit kendaraan roda empat yang diseberangkan dari Gilimanuk ke Ketapang. Total 4.441 unit kendaran roda empat atau lebih itu, terdiri dari 1.516 unit mobil pribadi, 518 unit pickup, 286 unit bus, dan 2.091 unit truk. 7 ode
1
Komentar