Ribuan Sisa Kuota KIS Dialokasikan ke Sulinggih
Pendistribusian Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kabupaten Buleleng sejauh ini masih ada sisa kuota.
SINGARAJA, NusaBali
Dari jatah KIS yang didapatkan Buleleng 117.439 jiwa, per akhir Juli 2017 tersisa 3.362 jiwa. Kuota yang masih kosong tersebut akan diisi oleh para sulinggih dan pamangku kahyangan tiga dan Pura Dhang Kahyangan di seluruh Buleleng. Sejauh ini Dinas Sosial Buleleng masih mendata jumlah pasti sulinggih dan pamangku Pura Dhang Kahyangan dan Kahyangan Tiga di Buleleng. Namun dari estimasi awal, jumlahnya diperkirakan 2.000 jiwa. Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang, ditemui di ruangannya, Senin (31/7), menjelaskan hingga saat ini pendataan pemangku masih terus berlanjut. “Data yang sudah masuk dari sembilan kecamatan di Buleleng mencapai 75 persen. Belum klop semua. Yang sudah tuntas datanya baru Kecamatan Tejakula dan Seririt. Selebihnya masih banyak yang belum, ada juga kecamatan yang belum menyetorkan sama sekali,” kata dia.
Dia menegaskan kembali, KIS yang akan menyasar para sulinggih dan pamangku Pura Dhang Kahyangan, Kahyangan Tiga di Buleleng selanjutkan akan diverifikasi kembali oleh tim. Karena sejauh ini masih ditemukan data pemangku di luar pura yang dimaksudkan masuk dalam usulan. Seperti halnya pamangku Pura Subak dan pamangku dadia.
Seleksi pemberian KIS itu juga akan dilakukan sangat ketat. Meski memenuhi persyaratan sebagai sulinggih atau pamangku Dhang Kahyangan, Kahyangan Tiga, jika yang bersangkutan masih berstatus PNS, pensiunan PNS, karyawan swasta, mampu dan tidak mau menerima KIS, maka KIS tersebut tidak akan diturunkan. “Jadi peruntukannya jelas untuk sulinggih dan pamangku yang kurang mampu dan mau menerimanya,” imbuh dia.
Sisa kuota KIS 3.362 jiwa setelah diisi kuota sulinggih dan pamangku yang memerlukan, jika masih tersisa juga akan diisi dengan kuota pengajuan tambahan reguler. Sehingga seluruh kuota KIS yang didapatkan oleh Buleleng habis pada akhir Agustus 2017. *k23
Dari jatah KIS yang didapatkan Buleleng 117.439 jiwa, per akhir Juli 2017 tersisa 3.362 jiwa. Kuota yang masih kosong tersebut akan diisi oleh para sulinggih dan pamangku kahyangan tiga dan Pura Dhang Kahyangan di seluruh Buleleng. Sejauh ini Dinas Sosial Buleleng masih mendata jumlah pasti sulinggih dan pamangku Pura Dhang Kahyangan dan Kahyangan Tiga di Buleleng. Namun dari estimasi awal, jumlahnya diperkirakan 2.000 jiwa. Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang, ditemui di ruangannya, Senin (31/7), menjelaskan hingga saat ini pendataan pemangku masih terus berlanjut. “Data yang sudah masuk dari sembilan kecamatan di Buleleng mencapai 75 persen. Belum klop semua. Yang sudah tuntas datanya baru Kecamatan Tejakula dan Seririt. Selebihnya masih banyak yang belum, ada juga kecamatan yang belum menyetorkan sama sekali,” kata dia.
Dia menegaskan kembali, KIS yang akan menyasar para sulinggih dan pamangku Pura Dhang Kahyangan, Kahyangan Tiga di Buleleng selanjutkan akan diverifikasi kembali oleh tim. Karena sejauh ini masih ditemukan data pemangku di luar pura yang dimaksudkan masuk dalam usulan. Seperti halnya pamangku Pura Subak dan pamangku dadia.
Seleksi pemberian KIS itu juga akan dilakukan sangat ketat. Meski memenuhi persyaratan sebagai sulinggih atau pamangku Dhang Kahyangan, Kahyangan Tiga, jika yang bersangkutan masih berstatus PNS, pensiunan PNS, karyawan swasta, mampu dan tidak mau menerima KIS, maka KIS tersebut tidak akan diturunkan. “Jadi peruntukannya jelas untuk sulinggih dan pamangku yang kurang mampu dan mau menerimanya,” imbuh dia.
Sisa kuota KIS 3.362 jiwa setelah diisi kuota sulinggih dan pamangku yang memerlukan, jika masih tersisa juga akan diisi dengan kuota pengajuan tambahan reguler. Sehingga seluruh kuota KIS yang didapatkan oleh Buleleng habis pada akhir Agustus 2017. *k23
1
Komentar