Selama Karya, Penataran Agung Besakih Dibersihkan 24 Jam
AMLAPURA, NusaBali - Krama dari delapan pamaksan ngayah mareresik atau keberihan selama 24 jam di Pura Penataran Agung Besakih. Kegiatana pembersihan sampah ini selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Tiap shift, krama ngayah selama 24 jam sejak pagi hingga pagi, beranggotakan 20 pangayah.
“Satu shift beranggotakan 20 pangayah, bertugas 24 jam. Mereka ngayah, hanya dapat imbalan boga,” jelas Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu (4/4).
Rata-rata tiap krama pamaksan hanya dapat ngayah hanya sekali. Sebab setiap pamaksan mengeluarkan 40 pangayah, masing-masing 20 pangayah bertugas selama 24 jam.
Sedangkan 8 pamaksan yang ngayah, yakni Pamaksan Batumadeg, Pamaksan Penataran Kawan, Pamaksan Penataran Kangin, Pamaksan Pura Kiduling Kreteg, Pamaksan Pura Basukihan, Pamaksan Pura Banua Kawan, Pamaksan Pura Ulun Kulkul dan Pamaksan Pura Banua Kangin.
Kata Jro Mangku Widiartha, pengayah ini menggunakan kereta dorong. Usai pamedek melakukan pamuspaan, seluruh bekas upakara dikumpulkan, kemudian diangkut ke jaba Pura Pasucian Besakih. Selanjutnya, sampah diangkut menggunakan truk dan sampah dibuang ke TPA Banjar Palak, Desa Besakih.
Pangayah itu, lanjut dia, tidak mengenal cuaca, baik hujan maupun cuaca panas, ngayah jalan terus. Sehingga tidak lagi ada penumpukan sampah di Pura Penataran Agung Besakih. Di samping itu, di Pura Penataran Agung Besakih juga disediakan tong sampah, dan pamedek diimbau agar membawa kembali bekas upakara usai melakukan persembahyangan atau ditaruh di tong sampah.
“Krama pamaksan setiap hari ngayah mabersih, mereka hanya dapat imbalan nasi yasa saja, mereka iklas ngayah,” kata Bendesa Jro Mangku Widiartha.
Pangayah yang bersih-bersih itu, kali ini lebih leluasa ngayah mabersih. Sebab, pamedek tidak begitu padat, tidak lagi terjadi antrean yang berjam-jam.
Sedangkan pamedek yang kebetulan melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Besakih, telah memahami jika ada ngayah bersih-bersih, memberikan ruang agar memudahkan memungut sampah.
Salah seorang pengayah kebersihan yang enggan disebut namanya membenarkan ngayah kebersihah itu hanya mendapatkan paica (imbalan) berupa makan dan minum.
Di bagian lain, Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengatakan, selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, yang puncaknya Purnama Kadasa, Redite Kliwon Pujut Minggu (24/3), volume sampah per hari rata-rata 10 truk-12 truk.
Beda dengan volume sampah jika tidak ada Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, hanya 3 truk-4 truk perhari.
“Kendaraan yang keluar masuk truk angkut sampah telah diatur, ada jalur khusus, sehingga tidak sampai macet,” jelas Gusti Muliarta.
Di samping itu telah berkoordinasi dengan Kabag Operasional Polres Karangasem Kompol I Nengah Subangsawan dan Kapolsek Rendang Kompol I Made Suadnyana, agar mendapatkan jalur khusus untuk kelancaran angkut sampah.7k16
1
Komentar