Ratusan Kios Pedagang Masih Tutup
Selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Besakih
Ada 272 kios dan 198 tempat berjualan dalam los. Hanya sebagian kecil kios yang aktif terutama di jalur timur Pura Besakih merupakan jalur Pura Manik Mas Besakih menuju Pura Penataran Agung Besakih.
AMLAPURA, NusaBali
Selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, pamedek ramai, sejak puncak karya, Redite Kliwon Pujut, Minggu (24/3). Namun ratusan kios masih tutup. Sejumlah kios di jalur tertentu yang dilewati pamedek dan wisatawan, buka.
Akibatnya, sejumlah kios yang telah dibangun mubazir.
"Sudah lama enam kios milik saya tutup. Karena tidak ada pembeli lewat. Kali ini selama Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, saya pinjamkan ke keponakan saya," jelas pemilik kios I Ketut Sumendra, ditemui NusaBali di Bencingah Agung Pura Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan rendang, Karangasem, Jumat (4/4).
Sebagai perbandingan, kata Sumendra, sebelum ada penataan Kawasan Suci Pura Besakih, dia memiliki enam kios. Setiap ada Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, dirinya menyewakan enam kios, Rp 6 juta per kios. Ditambah menyewakan empat kamar kecil. Rata-rata setiap ada upacara berpenghasilan Rp 60 juta. Kali ini nihil penghasilan.
"Kalau saja ada yang pinjam kios, saya relakan dari pada tidak buka," tambah mantan Danramil Rendang itu.
Pemilik kios lain, I Nyoman Palguna dari Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih, mengatakan walaupun di tempat jualan, merupakan jalur keluar masuk pamedek dan wisatawan, tidak banyak ada pembeli. "Walau di jalur keluar masuk pamedek wisatawan, tidak banyak dapat jualan," jelasnya.
Palguna menambahkan, di jalur tempatnya jualan ada 16 kios, ada atau tidak upacara di Pura Besakih, tetap buka. Begitu juga menurut pemilik kios I Ketut Sudi dari Banjar Batumadeg, Desa Besakih. "Kios di jalur saya ini tetap buka, sedangkan di jalur belakang total tidak pernah buka, mencapai seratusan kios," katanya.
Di Kawasan Suci Pura Besakih ada 272 kios dan 198 tempat berjualan dalam los. Hanya sebagian kecil kios yang aktif terutama di jalur timur Pura Besakih merupakan jalur Pura Manik Mas Besakih menuju Pura Penataran Agung Besakih. Sedangkan jalur barat dari Bencingah Agung, banyak kios tutup. Sebab jalur itu tidak ada pamedek dan wisatawan melintas, sehingga sepi pembeli.
Pembangunan kios itu, merupakan satu paket pembangunan fasilitas lainnya, yang pengerjaannya sejak 18 Agustus 2022, hingga 22 Februari 2023. Biaya pembangunan Rp 911 miliar, masing-masing APBN Rp 428 miliar dan APBD Provinsi Bali Rp 483 miliar.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengakui kenyataan itu. "Masih dicarikan solusi yang tepat, dengan cara mengatur siklus keluar masuk pamedek dan wisatawan," jelas Gusti Muliarta.
Pantauan NusaBali, di setiap lahan kosong, dibangun kios, termasuk di bawah tangga di bangunan berlantai II. Banyak kios tidak pernah dibuka sejak kios itu tuntas dibangun.7k16
Komentar