Wisatawan Membludak, Kecak Uluwatu Tambah Jam Pertunjukan
Kecak
Uluwatu
Pertunjukan
Budaya
Liburan
Libur Lebaran
Wisatawan
menonton tari kecak di Bali
lokasi kecak
MANGUPURA, NusaBali.com - Pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu, kembali semarak di momen Lebaran 2024. Ribuan penonton memadati area pertunjukan, membuat para penari harus tampil dua kali sehari untuk mengakomodasi lonjakan pengunjung.
Menurut Ketua Sekaa Tari Kecak Uluwatu, Kadek Adi Astawa, antusiasme pengunjung mulai terlihat sejak Selasa (9/4/2024). Kapasitas penonton yang biasanya 1.000 orang terlampaui, mendorong mereka untuk membuka sesi kedua pada jam 19.00 WITA.
"Lonjakan ini cukup tinggi, terakhir kali seperti ini saat Natal dan Tahun Baru 2024," kata Kadek Adi.
Meskipun harus tampil dua kali sehari, para penari di destinasi wisata Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini tetap bersyukur atas kesempatan ini. Mereka biasanya hanya tampil sekali sehari di hari biasa.
"Di hari libur Lebaran ini, untuk sesi kedua pun masih dengan angka yang sama 1.000 orang," ujarnya.
Kadek Adi mencatat, lonjakan penonton ini didorong oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Sekitar 40 persen penonton adalah wisatawan domestik, sedangkan sisanya merupakan wisatawan mancanegara, terutama dari India.
"Pasar kita sebenarnya negara-negara asing, tapi saat ini India yang lagi tinggi," kata dia.
Keputusan untuk membuka sesi kedua didasarkan pada pemesanan tiket melalui agen wisata. Lonjakan pemesanan tiket Tari Kecak di agen wisata mendorong mereka untuk membuka dua sesi pertunjukan.
Kadek Adi memprediksi bahwa pertunjukan dua kali sehari ini akan berlangsung selama seminggu, hingga Senin (15/4), ketika wisatawan mulai meninggalkan Bali.
Meskipun terjadi lonjakan penonton, harga tiket dan jalan cerita pertunjukan tidak diubah. Penonton dewasa dikenakan biaya Rp150.000, sedangkan anak-anak Rp75.000. Selama satu jam, 17 penari dan 15 penari kecak akan menghibur para pengunjung dengan pertunjukan yang memukau.
Semangat Tari Kecak Uluwatu yang tetap berkobar di momen Lebaran ini menjadi bukti daya tarik budaya Bali yang tak lekang oleh waktu. Keindahan dan keunikan tradisi ini terus memikat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.*ant
1
Komentar