Dinas PUTR Peringati Villa di Lovina
Luasan Bangunan Hanya 10 Persen dari Luas Lahan
SINGARAJA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng mengeluarkan peringatan keras soal pengusaha villa di kawasan Lovina.
Luas bangunan villa yang boleh dibangun hanya 10 persen dari luasan lahan. Hal tersebut sesuai dengan aturan persetujuan bangun gedung dan tata ruang.
Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra belum lama ini mengatakan, peringatan terkait aturan bangunan ini ditekankan lagi sebagai hasil evaluasi dan kajian banjir yang berulang di kawasan Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Dalam evaluasi dan penanganan banjir, Dinas PUTR menemukan adanya penyempitan saluran drainase yang lebar di hulu dan kemudian semakin menyempit di daerah hilir. Kondisi penyempitan drainase ini menjadi salah satu faktor penyebab banjir, selain karena ada pendangkalan. Adiptha menyebut ada potensi pelanggaran pembangunan yang mencaplok badan drainase. Saat ini pemilik bangunan sedang didata dan diberikan pemahaman.
“Kami sudah berikan sosialisasi secara berkelanjutan dan menyeluruh. Luas bangunan maksimal 10 persen dari luas lahan, ini sudah menjadi peraturan tata ruang. Bagi yang melakukan penyempitan saluran juga sudah kami berikan peringatan dan tindakan tegas melalui surat peringatan dulu,” kata Adiptha.
Selain itu dalam penanganan banjir Lovina, Dinas PUTR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng dan Pemdes Kalibukbuk, TNI/Polri sudah melakukan normalisasi drainase. Dinas PUTR juga sedang bersiap melakukan pembuatan sodetan pada beberapa titik saluran-saluran drainase.
Menurut Adiptha, dinas telah rutin melakukan pemantauan seluruh drainase yang ada di kawasan perkotaan. Pemantauan itu dilakukan untuk memastikan tidak terdapat sampah yang menyumbat saluran drainase.
“Kami menerjunkan 300 petugas untuk selalu standby pada saluran drainase di Kota Singaraja dan wilayah sekitarnya. Untuk diketahui bersama, kami setiap harinya mengangkut sampah di saluran drainase. Jumlahnya mencapai 10 truk setiap hari, yang paling banyak potongan pohon, akar bambu dan sampah rumah tangga masih mendominasi,” papar pejabat asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.7 k23
Komentar