Satpol PP Bali Rancang Operasi Duktang
Sidak dilakukan secara serentak di lingkungan-lingkungan tempat kebanyakan penduduk pendatang tinggal di tiap kabupaten/kota.
DENPASAR, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali sedang merancang agenda operasi penduduk pendatang (duktang) di tempat mereka tinggal, setelah arus balik Lebaran 2024 yang mendatangkan ribuan orang masuk Bali.
“Operasi penduduk pendatang kita lakukan setelah ini (arus balik) di masing-masing daerah kabupaten/kota,” kata Kepala Satpol PP Bali I Dewa Nyoman Rai Darmadi ketika dihubungi di Denpasar, Senin (15/4).
Dia menjadwalkan agar sidak ini dilakukan secara serentak di lingkungan-lingkungan tempat kebanyakan penduduk pendatang tinggal di tiap kabupaten/kota.
Rai Darmadi memastikan bahwa agenda ini sudah disepakati oleh jajarannya di daerah.
Nantinya Satpol PP Bali dan jajaran akan memastikan kepemilikan identitas para pendatang seperti berupa KTP elektronik, selain itu diajukan pertanyaan mengenai tujuan menetap di Bali.
“Operasi penduduk pendatang untuk memastikan saudara kita yang tinggal dan bekerja di Bali ada yang bertanggung jawab, misalnya dia bekerja sebagai buruh lepas kan harus ada yang bertanggung jawab,” ujar Rai Darmadi.
Hal ini untuk memastikan penduduk pendatang memiliki penanggung jawab, sehingga mudah dipantau dan meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan apalagi masuk ke ranah kriminalitas.
“Bali kan taruhannya cukup berat, terjadi sesuatu tindakan kriminal atau mengganggu ketertiban akan berdampak pada kesan Bali sebagai destinasi wisata, makanya mau tidak mau kita laksanakan operasi duktang,” kata dia.
Selain nantinya melakukan sidak di kantong-kantong penduduk pendatang, Satpol PP Bali terlebih dahulu memantau pergerakan orang masuk Bali selama arus balik Lebaran 2024.
Dari pantauannya, di pintu-pintu pelabuhan dan terminal rata-rata 30.000 orang masuk dalam sehari, sehingga mereka melakukan pemeriksaan lebih awal bersama jajarannya di daerah, kepolisian, TNI, dan dinas dukcapil.
Sejauh ini mereka belum melihat adanya orang yang masuk tanpa identitas KTP elektronik. Ketika ditanya pun sebagian besar dari mereka memang penduduk pendatang yang memang bekerja sebagai pekerja bangunan musiman di bawah pertanggungjawaban pemimpin proyeknya.
“Kita tanya memang yang masuk dengan rombongan itu sebagian pekerja musiman yang bekerja di proyek, satu kendaraan datang, penanggungjawabnya mandornya, dan kami sudah melakukan komunikasi sejauh ini semua lancar,” kata Rai Darmadi.
“Di momentum Lebaran 2024 arus balik kami Satpol PP Bali dan daerah bersama kepolisian, TNI, dan dinas dukcapil melakukan penjagaan, pengamanan, dan pemeriksaan identitas. Sampai saat ini masih lancar, warga dari luar yang masuk Bali belum ada yang tidak beridentitas,” imbuh dia.
Sepanjang berlangsungnya arus balik, pemeriksaan identitas berupa KTP elektronik dilakukan di sejumlah pintu masuk baik pelabuhan maupun terminal.
Rai Darmadi mengakui masa-masa seperti ini harus mendapat perhatian lebih, lantaran rata-rata dalam sehari lebih dari 30.000 orang masuk Bali, di tengah mulai pulihnya ekonomi dan pariwisata.
“Dengan situasi pulih pasca Covid-19 kegiatan pembangunan mulai dilakukan dan butuh tenaga kerja. Nah, tenaga kerja ini banyak dari lain pulau, itu kan musiman juga selesai proyek kembali lagi ke daerah asal. Ini kita harapkan mereka melaporkan diri di lingkungan mana tinggalnya, kita harap begitu,” ujarnya. 7 ant
Komentar