RSUD Tabanan Catat Ada 12 Kasus Kanker Kulit Selama Tahun 2022
TABANAN, NusaBali - Tahun 2022 RSUD Tabanan mencatat ada 12 kasus kanker kulit. Untuk memberikan pemahaman agar kasus tak meningkat, bidan desa telah diberikan pelatihan guna memberikan edukasi kepada masyarakat.
Ada 23 bidan desa yang sudah diberikan pelatihan oleh PKM Universitas Warmadewa. Pelatihan pertama diberikan kepada bidan desa yang bertugas di Kecamatan Selemadeg. Kecamatan Selemadeg dipilih karena kasus kanker kulit sempat ditemukan di wilayah tersebut.
Dokter spesialis kulit RSUD Tabanan dr Ni Made Indah Puspasari SpKK mengatakan penyuluhan diberikan karena masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap kanker kulit. “Deteksi awal dari ciri-ciri kanker kulit masih belum diketahui secara familiar, sehingga penyuluhan ini penting dilakukan,” ujarnya, Senin (15/4).
Disebutkannya, kanker kulit memiliki tiga tipe utama yaitu Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma Maligna. Karsinoma Sel Basal dan Karsinoma Sel Skuamosa adalah kanker kulit yang sifatnya destruktif di jaringan sekitar tumor, di mana sifat destruktif ini bahkan bisa sampai ke tulang. “Sementara Melanoma Maligna adalah satu-satunya jenis kanker kulit yang mengalami metastase atau menyebar ke sel atau jaringan tubuh yang lain,” jelas dr Puspasari.
Adapun gejala kanker kulit yang harus diwaspadai adalah adanya benjolan seperti tahi lalat, ukurannya besar, permukaan tidak rata, mudah berdarah, dan tepi tahi lalat yang tidak rata. “Jika menemukan hal ini segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Apabila diperlukan maka akan dirujuk ke Poliklinik RSUD Tabanan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan alat dermoscopy,” bebernya.
Dipaparkan, penyebab dari kanker kulit ini secara umum sering terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan (UVA dan UVB). Mengalami luka yang lama tidak sembuh khususnya luka bakar genetik. Adanya tahi lalat lebih besar dari 20 mm. Infeksi Human Papilloma Virus Toksin arsenic. Kemudian kekurangan vitamin dan mineral. “Dan ada juga penyebabnya karena kebiasaan merokok,” katanya.
Namun sebagai pencegahan agar kanker kulit tak menimpa diri masing-masing, harus menghindari sinar ultraviolet dengan menggunakan tabir surya pada semua kulit yang tidak tertutup pakaian. Berteduh di bawah pohon jika harus menghabiskan waktu di luar ruangan atau bisa juga memakai payung.
Menggunakan pakaian berwarna gelap yang menutupi lengan dan kaki. Waspada terhadap pemakaian obat-obatan yang menimbulkan kepekaan terhadap matahari. “Dan memeriksakan apabila ada tahi lalat yang mencurigakan secara berkala,” tandas dr Puspasari. 7 des
Komentar