Kalangan Praktisi Pariwisata Menilai Perlu Genjot Promosi
Dongkrak Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Bali Utara
DENPASAR, NusaBali - Kalangan praktisi pariwisata Bali menilai promosi yang intens menjadi salah satu kunci untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Untuk itu, kalangan praktisi pariwisata khususnya di Kabupaten Buleleng berharap stakeholder terkait untuk terus menggenjot promosi, supaya wisatawan tertarik untuk berkunjung ke wilayah Bali bagian utara.
Di Buleleng, daerah yang dikenal dengan sebutan Den Bukit ini memiliki potensi yang mampu menjadi magnet. Di antaranya Pantai Lovina dengan atraksi lumba-lumba. Kemudian ada juga desa dengan pola pemukiman khas dan kearifan lokalnya seperti Desa Julah di Kecamatan Tejakula. Kemudian Kota Singaraja, kota bersejarah yang pernah menjadi Ibu Kota ‘Sunda Kecil’ dengan berbagai peninggalannya. Juga potensi dan daya tarik lain, baik alam, budaya, maupun campuran keduanya, alam dan atraksi budaya dan ritualnya.
Dengan begitu banyak daya tarik wisata yang ada di Buleleng, kalangan pelaku pariwisata menilai perlunya untuk terus dipromosikan. I Nyoman Suarma, salah seorang praktisi pariwisata mengatakan saat ini kunjungan wisatawan ke Buleleng mulai membaik. Restoran, hotel, vila dan objek wisata semakin ramai didatangi wisatawan, terutama wisatawan domestik. Walau begitu, kata dia, promosi tetap harus dilakukan agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.
“Menurut pandangan kami, perlu promosi yang lebih kencang lagi,” ucap Suarma yang juga Kepala Bidang Humas Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Bali, Senin (15/4).
Suarma optimistis, kunjungan wisatawan akan bertambah ramai, jika promosi bisa diintensifikan. “Pemerintah, dalam hal ini Pemkab Buleleng, melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) mungkin bisa berkolaborasi dengan stakeholder, misalnya dengan asosiasi, maupun kalangan akademisi untuk itu (promosi),” sarannnya.
Upaya yang bisa dilakukan, lanjut Suarma, misalnya merancang paket-paket wisata atau tour yang bisa menjadi opsi bagi wisatawan untuk berwisata ke kawasaan Bali utara. Menurut Suarma, kawasan Bali utara, khususnya kota Singaraja potensial menjadi semacam transit visit atau stop over. Misalnya dengan memperkenalkan objek ‘Kota Tua’, kampung Bugis, sebelum wisatawan melanjutkan perjalanan ke Bali selatan atau menuju ke Pulau Jawa.
“Kalau wisatawan bisa dipending tinggal di Singaraja beberapa, bisa mengurai kemacetan arus lalin,” ujar Suarma yang juga akademisi di Universitas Mpu Kuturan Singaraja. 7 k17
Komentar