Desentralisasi Atlet PON Binaraga Dipantau Langsung Pelatih
DENPASAR, NusaBali - Pengurus Provinsi Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Bali terus memantau perkembangan dan kondisi fisik para atlet yang lolos PON XXI/2024. Saat ini kelima atlet yang akan berlaga pada ajang bergengsi yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara itu mendapat pemantauan secara rutin oleh pelatih setiap pekannya.
Seperti diketahui, PBFI Bali telah meloloskan 5 atlet ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh dan Sumatera Utara pada September mendatang. Adapun ke lima atlet itu masing-masing Zainul Arifin Kelas 60 Kg, Imam Sutikno Kelas 65 Kg, Achmad Alvian Kelas 75 Kg, Herwin Adianto Kelas 85 Kg dan Agung Satrio Putro Kelas Men's Athletik Physique.
Wakil Ketua Umum Pengprov PBFI, Made Widiasa Pasputra mengatakan seluruh atlet yang lolos PON yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara pada September mendatang itu sedang menjalani desentralisasi di masing-masing gym yang ada di Kabupaten/Kota asal atlet tersebut. Walau demikian, perkembangan fisik mereka tetap diatensi langsung oleh pelatih. "Untuk pemusatan latihan itu di masing-masing lokasi atlet itu berada. Tapi, kami terus pantau tiap tiga hari sekali. Jadi, mereka juga wajib mengirim foto dan video perkembangan kondisi fisik mereka," ungkapnya, Selasa (16/4)
Masih menurut Made Widiasa, selain mengupdate kondisi fisik sekali dalam tiga hari, setiap pekan juga wajib melaporkan berat badan mereka. Sehingga, akan ada evaluasi secara bertahap yang diberikan secara langsung oleh pelatih. Tidak hanya itu, PBFI Bali juga mengumpulkan ke lima atlet itu sekali dalam sebulan. Sehingga, ada evaluasi menyeluruh sebelum nantinya turun pada ajang bergengsi yang digelar empat tahun sekali tersebut. "Kami tentunya lakukan Monev (monitoring dan evaluasi,red) sekali sebulan. Semua atlet kita kumpulkan dan melihat perkembangan mereka," terang Made Widiasa yang juga menjabat Ketua Pengkab PBFI Buleleng ini.
Dia juga menjelaskan, untuk proses latihan atlet binaraga berbeda dengan atlet dari cabang olahraga lainnya. Yang mana, perlu diperhatikan secara seksama perkembangan fisik dan berat badan. Pun untuk intensitas latihan, dilakukan secara rutin selama 6 - 8 bulan sebelum turun pada kejuaraan nanti. Selain itu, atlet binaraga juga tidak menyelenggarakan try out atau try in karena hal itu menjadi strategi masing-masing daerah, termasuk Bali. "Atlet Binaraga itu tidak bisa dibentuk dalam 1-2 bulan saja. Ya, minimal 6-8 bulan. Ini juga persiapan untuk satu kejuaraan saja. Makanya tidak ada agenda tryout dan tryin. Karena nanti akan terpecah fokusnya. Maka, saat ini benar-benar untuk persiapan PON Aceh dan Sumut saja," rincinya. 7 dar
Komentar