Relief Bersejarah Dipertahankan, Bali Beach Hotel Simbol Rawat Legacy
Sisi Lain di Balik Megahnya Property Hotel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur
Relief Bersejarah
Bali Beach Hotel
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
The Meru Sanur
Hotel Grand Inna Bali Beach (GIBB)
Pariwisata
Di KEK Kesehatan Sanur terdapat dua property hotel, yakni The Meru Sanur, merupakan resort yang luxury dan Bali Beach Hotel lebih ke heritage
DENPASAR, NusaBali
Renovasi bangunan dan lingkungan Hotel Grand Inna Bali Beach (GIBB) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Kota Denpasar tak menghilangkan peninggalan sejarah, seperti relief dan kamar Bung Karno.
Relief bersejarah dengan tema ‘Indonesia yang akan Datang’ ini membentang sepanjang 23,4 meter dan tinggi 3,7 meter.
Relief ini memuat berbagai gambaran aktivitas masyarakat sehari-hari, dari bertani, mematung, nelayan dan aktivitas sosial, adat, budaya dan lainnya. Di tengah-tengahnya juga ada relief sosok Bung Karno, Presiden pertama RI sekaligus proklamator kemerdekaan RI. Konon relief tersebut dibuat untuk menggambarkan bagaimana Bung Karno, sang proklamator memberi semangat membangun pasca kemerdekaan.
“Karenanya lokasi ini dinamakan Soekarno Lounge,” ujar I Made Suwena, salah seorang karyawan Bali Beach Hotel, Selasa (16/4). Relief Bung Karno tersebut, awalnya berada di sekitar garden dari GIBB, tidak jauh dari Rama-Shinta Room. “Ini ada pembatas kaca dulu,” tunjuk Suwena kepada NusaBali yang berkesempatan berkunjung.
Kini dengan konsep menjaga dan merawat heritage, relief Bung Karno ditata sehingga lebih terlihat dan bisa disaksikan pengunjung. “Ceritanya Bung Karno itu membangun perekonomian Indonesia lewat Bali,” tunjuk Suwena pada relief dari media batu berwarna abu-abu itu. “Nah itu, Bung Karno sedang menggendong anak kecil,” tunjuknya pada relief yang menggambarkan sosok pria berpeci dengan busana sebagaimana gambaran umum sosok Bung Karno. Relief itu dibuat sekitar tahun 1966. Jadi sudah cukup tua, makanya tergolong heritage. Karena alasan itulah, karya seni ‘dimunculkan’ kembali.
Foto: Relief bersejarah yang tetap dipertahankan sebagai bagian dari merawat sejarah. -NATA
Menariknya, rilief masih ada bagian yang menunjukkan sisa-sisa sketsa, namun belum dipahat atau ditatah. Apakah itu kesengajaan atau memang belum tuntas dipahat? “Ini masih asli,” kata Suwena, karyawan yang bertugas di bagian house keeping ini. Informasi yang dihimpun, relief bersejarah tersebut merupakan salah satu karya monumental yang didesain oleh Harijadi Soemadidjaja dan dikerjakan oleh Edhi Sunarso, salah satu maestro atau pematung terbaik pada era Bung Karno. Relief yang terdapat di Bali Beach Hotel ini memiliki tema ‘Indonesia Yang Akan Datang’ berbahan batu andesit terbaik yang berasal dari Gunung Merapi Jogjakarta dengan ukuran 23,4 meter x 3,7 meter.
Relief ini menjadi saksi penting perjalanan bangsa Indonesia dan menjadi ikon warisan bersejarah yang menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak hotel ini dibangun. Selain relief ‘Bung Karno’, tulisan Bali Beach Hotel juga terlihat mencolok dipasang di puncak hotel bersejarah 10 lantai tersebut. Konsepnya dikembalikan ke ‘Bali Beach Hotel’. Namun konsep kamarnya konsep minimalis dengan warna eksterior putih abu-abu. Di ‘Bali Beach Hotel’ ini juga tetap ada kamar Bung Karno, yakni kamar nomor 327. Kamar tersebut sekarang masih dalam perbaikan.
”Keris, tongkat dipindahkan dulu ke Ruang Bunda Ratu (Nyi Roro Kidul) di Cottage Nomor 2401,” kata Suwena. Eka Arini, Direktur Wellness The Meru Sanur mengatakan di The Meru ada dua property hotel, yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel. Untuk The Meru Sanur, merupakan resort yang luxury. Sedangkan Bali Beach Hotel lebih ke heritage, peninggalan Bung Karno. “Apalagi reliefnya Bung Karno di depan itu, untuk Indonesia yang akan datang. Itu yang namanya legacy (warisan),” ujar Eka Arini.
Untuk diketahui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur memiliki dua fasilitas akomodasi megah, yakni Bali Beach Hotel dan The Meru Sanur. Dua akomodasi ini merupakan pengembangan dari hotel Grand Inna Bali Beach, yang merupakan hotel bintang lima pertama di kawasan Sanur yang diprakarsai oleh Presiden Pertama Soekarno pada 1962, dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada 1966 dengan nama pertama InterContinental Bali Beach Hotel. Ini merupakan hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai. 7 k17
Komentar