Pemerintah Bakal Evaluasi Minyakita
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal melakukan evaluasi minyak goreng curah milik pemerintah atau Minyakita. Evaluasi ditargetkan bisa selesaikan sebelum Oktober 2024.
“Evaluasi iya (jadi), sebelum Oktober sudah selesai,” ucap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim, di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (19/4) seperti dilansir detikcom.
Meskipun demikian, Isy mengungkap bahwa proses evaluasi bakal berjalan panjang. Sebab jika Harga Eceran Tertinggi (HET) berubah, pihaknya harus mengikuti ketentuan yang terkandung dalam perundang-undangan.
Jika HET berubah, maka ada proses harmonisasi peraturan yang perlu dilakukan. Oleh sebab itu, Isy mengatakan evaluasi Minyakita sudah dilakukan sebelum Ramadhan 2024. “Sebelum dari puasa kita juga sudah berproses untuk menyusun kajian,” ungkapnya.
Namun demikian, Isy mengaku belum bisa memastikan jika HET Minyakita bakal naik. Tapi, menurutnya tidak mungkin harga HET Minyakita turun. “Belum tau saya. Tapi enggak mungkin, ya, kalau turun,” sambungnya.
Di sisi lain, Isy juga menjelaskan bahwa evaluasi bisa saja merubah kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) minyak goreng. Tapi tidak menutup kemungkinan aturan DMO atau DPO berlaku sebagaimana yang sudah ada. Sebab, ia menjelaskan pembahasan DMO dan DPO harus melibatkan kementerian dan lembaga (K/L) lain.
“Iya bisa mengubah, bisa tetap. Itu kan antara K/L. Sama aja dengan Permendag (Peraturan Kementerian Perdagangan) 36, itu, kan, tidak hanya dari Kemendag tapi juga sama kementerian lain,” imbuhnya.
Sebelumnya, berdasarkan catatan detikcom, diketahui wacana evaluasi Minyakita sudah muncul sejak awal 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan evaluasi akan dilakukan pada Februari 2024. “Minyakita, harganya bulan depan kita evaluasi karena sudah hampir setahun setengah, tentu kita evaluasi bulan Februari akhir,” ungkapnya, Kamis (4/1).
Zulhas pun mengatakan hasil evaluasi bakal menentukan jika harga Minyakita akan tetap Rp 14.000 per liter atau naik menjadi RP 15.000 per liter. Ia sendiri sempat mengatakan Harga Minyakita bakal naik setelah Pemilu 2024.
“Iya, habis Pemilu Rp 15.000, bukan naik, penyesuaian,” katanya di Tokopedia Tower Jakarta, Selasa (12/12).
Zulhas mengatakan penyesuaian harus dilakukan karena biaya pengemasannya sudah mahal. “Memang mestinya karena packaging-nya kan sudah mahal. Cuma kan nanti lah habis pemilu,” kata Zulhas. 7
Komentar