Renang Perairan Terbuka Siap Cetak Sejarah di PON
JAKARTA, NusaBali - Cabang olahraga renang kategori perairan terbuka ingin mencetak sejarah dalam PON 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Yakni, dengan meraih medali emas bagi Bali. Menurut pelatih renang PON Bali, Gede Mega Wira Pratama, atlet renang Bali di perairan terbuka punya peluang meraih medali emas di PON.
Hal tersebut berdasarkan prestasi di PON 2016 Bandung, Jawa Barat, yakni atlet renang Bali, Dewa Gede Anom meraih medali perak di nomor 5.000 meter. Kemudian Pra PON 2024 di Lamongan, Jawa Timur (Jatim) pada 25 September 2023, I Putu Farden Bagas Mahottama meraih medali perunggu di 5.000 meter.
"Setelah kami mengevaluasi hasil PON 2016 dan 2021, kami berharap di PON 2024 hasilnya lebih memuaskan atau lebih baik dari Pra PON 2024 yang mendapatkan perunggu. Kami ingin mendapatkan medali emas agar bisa buat sejarah," ujar pelatih yang biasa disapa Mega, Jumat (19/4).
Peluang medali emas, kata Mega, dapat diraih Farden atau mantan perenang Pelatnas I Putu Wirawan. Bali sendiri meloloskan enam perenang pada kategori perairan terbuka. Yakni, Putu Wirawan dan Desak Nyoman Shiva di 3.000 meter. Putu Farden dan Regita Ade Bintang di 5.000 meter. Lalu Justin Emanuelle Banik dan Dwiyaning Aprilia Putri di 10.000 meter. Rata-rata perenang tersebut baru berlaga di PON.
"Hanya Putu Wirawan yang pernah main di PON. Di PON 2016, dia mendapat medali perunggu di 200 meter gaya punggung. Di PON 2021, dia mendapat medali perunggu di gaya kupu-kupu. PON 2024 ini, dia lolos di perairan terbuka," jelas Mega.
Di PON 2024, lokasi pertandingan renang perairan terbuka di Danau Toba, Sumut. Dalam perairan terbuka, arus dan angin mempengaruhi penampilan para perenang. Ditambah lagi, tidak ada pembatas lintasan bagi para perenang seperti di kolam. Karena itulah, mereka harus fokus saat bertanding.
"Jika mereka mengikuti perenang lain dan dia melenceng, maka kita akan melenceng pula. Untuk itu, mereka harus fokus ketika bertanding," kata Mega.
Para perenang Bali pun mempersiapkan diri untuk PON. Mereka menjalani latihan sejak Januari 2024 lalu secara desentralisasi. Lalu Februari 2024 berlatih bersama-sama, baik perenang perairan terbuka maupun kolam, di Kolam Renang Tirta Arum, Blahkiuh, Badung. Kami latihan tiga kali seminggu. Tiap Senin, Rabu dan Kamis di kolam renang," terang Mega.
Bagi perenang perairan terbuka berlatih di kolam renang, kata Mega, untuk melatih skill, endurance dan taktik. Sedangkan latihan di perairan terbuka pada minggu ketiga Mei. Lokasinya masih dicari antara Pantai Mertasari dan Pantai Muaya.
Terkait lawan kuat perenang Bali di perairan terbuka, Mega mengatakan, berasal dari Pulau Jawa yakni Jatim, Jabar Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
"Tuan rumah Sumut juga kami anggap lawan kuat, karena saat Pra PON perenang mereka tidak ikut sehingga kami belum ada gambaran tentang mereka. Selain itu, sebagai tuan rumah, mereka pasti sudah lebih mengetahui situasi dan kondisi di sana," papar Mega. k22
1
Komentar