Diduga Hipertensi, Putra Ditemukan Meninggal di Samping Rumah
NEGARA, NusaBali - Seorang petani bernama I Nyoman Putra, 67, warga Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, ditemukan meninggal dunia Sabtu (20/4) sore. Korban ditemukan tergeletak dengan kondisi sudah tidak bernyawa di sebelah pekarangan rumahnya. Putra diduga meninggal karena penyakit hipertensi yang dideritanya sejak lama.
Kapolsek Mendoyo Kompol Dewa Gede Artana mengatakan, kasus penemuan orang meninggal dunia itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wita. Korban pertama kali ditemukan oleh salah satu tetangganya bernama Ni Wayan Nari, 64. Awalnya pada sekitar pukul 12.00 Wita, saksi Wayan Nari sempat melihat korban sedang berada di rumahnya.
Saat bertemu siang itu, korban sempat bertegur sapa dengan saksi Nari. Namun saat saksi hendak buang air kecil di sebelah barat rumahnya pada pukul 15.00 Wita, Nari terkejut melihat korban yang sudah tergeletak di sebelah pekarangan rumah miliknya. Di lokasi penemuan korban tergeletak merupakan areal kebun.
“Saksi hendak buang air kecil. Saat menengok ke selatan, saksi tiba-tiba melihat korban sudah tergeletak di sebelah barat tembok pekarangan milik korban. Begitu melihat kejadian itu, saksi langsung meminta tolong dan ternyata korban sudah meninggal dunia,” ujar Kompol Dewa Artana.
Ketika ditemukan tergeletak di sebelah pekarangan rumahnya, korban dalam posisi tengadah. Korban mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana panjang berwarna hitam dengan strip merah putih. “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ucap Kompol Dewa Artana.
Dari pemeriksan saksi-saksi, kematian korban diduga karena sakit. Sesuai keterangan pihak keluarga maupun catatan pihak medis, korban diketahui memiliki riwayat hipertensi. Sejak 5 bulan yang lalu, korban juga diketahui sering memuntahkan darah setiap meludah.
“Keluarga sudah mengikhlaskan meninggalnya korban dan menolak untuk dilakukan autopsi. Setelah pemeriksaan, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga,” ucap Kompol Dewa Artana. ode
Komentar