104 Peserta Ikuti Lomba 'Making Bed & Art Towel Competition 2024'
Lomba
Making Bed
Art Towel Competition 2024
Politeknik Pariwisata Bali
Indonesian Housekeepers Association (IHKA)
Supervisor
DENPASAR, NusaBali - Ajang lomba bertajuk 'Making Bed Art Towel Competition 2024' digelar Indonesian Housekeepers Association (IHKA) Bali di Politeknik Pariwisata Bali, Sabtu (20/4).
Kompetisi ini diikuti oleh 104 peserta, terdiri dari siswa SMK, LPK dan hotelier. Selama sekitar 10 menit, mereka harus mampu menyelesaikan tugas sebagai seorang Housekeeping.
“Making bed dan competition ini merupakan agenda tahunan yang selalu digelar secara rutin. Kali ini acara digelar dengan sangat meriah yang melibatkan para vendor,” kata Ketua DPD Indonesian Housekeepers Association (IHKA) Bali I Gede Cahaya Adi Putra.
Di awal tahun 2024, kegiatan telah dimulai dengan kegiatan bersembahyang bersama yang dikomandoi oleh Tim Parahyangan.
Pada acara itu juga diisi dengan kegiatan melukat, membersihkan diri secara niskala di Pantai Padakgalak.
“Di bulan Juni nanti, IHKA Bali akan mengadakan acara International Housekeeper Conferences. Kami akan mengudang peserta dari 6 negara yang akan berbicara dalam talk show itu, ucapnya.
Negara yang dipastikan bakal hadir, yakni Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Doha dan India. “Kami sudah pastikan acaranya berlangsung pada 28 Juni 2024,” imbuhnya.
Acara tersebut tak hanya mengadakan development untuk housekeeper muda, tetapi juga memberikan training secara gratis kepada para supervisor.
Wakil Ketua IHKA Bali, Komang Semadi mengatakan, kompetisi kali ini mengambil topik yang berhubungan dengan keramah tamahan lingkungan.
“Melalui acara ini kita berusaha menyampaikan kekhalayak ramai, baik kepada hotelier maupun orang yang berkecimpung di pariwisata untuk menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Komang Semadi lalu mencontohkan, semua aktivitas making bad competition ini tidak mempergunakan plastik. Jaman dulu ada yang menggunakan tangkai bunga plastik,” sebutnya.
Apalagi melihat perkembangan pariwisata di Bali yang telah menerapkan sustainability program zero plastic. Bahkan, beberapa hotel sudah mengurangi penggunaan plastic, bahkan zero.
“Jadi kita berusaha untuk menyampaikan kepada para tamu, Bali itu berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Kita dari industri berpartisipasi untuk menjaga lingkungan,” tegasnya.
Hal itu dilakukan untuk menciptakan pariwisata yang ramah lingkungan. IHKA Bali berusaha menciptakan di tempat kerja, dan semua hotel mempergunakan produk yang ramah lingkungan.
“Kita juga berusaha menciptakan chefmakers saat kerja. Karena pada saat making bed, kalau kita tidak tahu persedur, maka terjadi ketidak nyamanan,” ucap Komang Semadi.
Makanya, making bed ini untuk mengajarkan di hotelier tentang making bad yang benar. Dari situ akan ada penilaian, terutama pada saat movement. “Kita berusaha tak menggunakan plastik dan safety,” lanjutnya.
Sementara Humas Koordinator IHKA Bali, Roma Pujawan menjelaskan, tujuan acara ini untuk menjaga eksistensi, serta menyiapkan para housekeepeer agar bisa bersaing secara global dan milenial.
Karena itu, IHKA Bali selalu menjaga hubungan dengan member juga dengan para vendor. “Setelah International Housekeeper Conference Juni nanti, kompetisi ini akan ada di tingkat internassional,” ujarnya.
Setelah lomba ditingkat daerah ini, kemudian diadu ditingkat nasional hingga di tingkat inernasional.
“Karena itu, beberapa bulan kedepan ini kita menghadirkan beberapa pembicara dari 6 negara itu sebagai persiapan awal untuk mendapatkam masukan,” paparnya.
Selain itu, juga memberikan masukan kepada mereka, karena Bali adalah pilar pariwisata nasional.
“Hospitality kita tetap paling utama. Mereka kita undang untuk sharing berbagai hal untuk menjaga lingkungan dan meningkatkann penampilan serta menjaga tamu tetap nyaman,” jelasnya.
Menurut Roma, making bed competition yang sudah digelar sekitar 20 kali berdampak positif. Pertama, peserta selalu diikuti dari generasi baru yang terus berganti setiap tahunnya.
“Peserta dari hotelier pun berbeda, sehingga menjadi ajang yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas yang nantinya dapat memberi pelayanan kepada para tamu,” ujarnya. 7 isu
1
Komentar