Mahasiswa Undiksha Sulap Tulang Tengkorak Sapi Jadi Karya Prasi
SINGARAJA, NusaBali - Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Satya Pradnyana menyulap tengkorak sapi menjadi karya seni.
Tengkorak tersebut dimanfaatkan menjadi lukisan prasi. Karya tersebut dipamerkan pada Senin (22/4) di Galeri Paduraksha, Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Singaraja.
Lukisan prasi karya Satya dipajang bersama karya 14 mahasiswa lainnya dalam dalam pameran tugas akhir Jurusan Seni dan Desain angkatan tahun 2020. Pameran tersebut dilangsungkan selama sepekan hingga tanggal 29 April 2024 mendatang.
Karya prasi milik Satya cukup menarik perhatian karena medianya menggunakan tengkorak kepala sapi. Mahasiswa asal Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan ini menyampaikan, tengkorak sapi asli digunakan sebagai medium untuk belajar, karena belum adanya karya yang memanfaatkan sisa-sisa tulang tersebut.
Hal ini yang kemudian menarik minat Satya untuk menorehkan karya menggunakan tulang tengkorak sapi. “Tulang sapi ini saya ambil dari tempat pemotongan hewan di Tabanan. Bisa dibilang ini limbah, karena memang sudah tidak dimanfaatkan lagi. Jadi saya ambil tulang ini untuk gunakan sebagai karya,” ujarnya, Senin (22/4).
Mahasiswa semester tujuh ini menambahkan, tengkorak sapi yang digunakan adalah tengkorak kepala sapi jantan. pertimbangannya adalah struktur tulang pipi dan bentuk tanduknya lebih menarik dibanding tengkorak sapi betina. “Saya pilih tengkorak sapi yang jantan. Kalau yang betina menurut saya kurang unik saya dari bentuk tanduk dan di bagian tulang pipi agak tirus,” jelasnya.
Satya mengaku mempersiapkan karyanya tersebut sejak September 2023. Ia menggunakan mesin bor tuner until menorehkan seni prasi dengan tema Dalem Balingkang. Ia mengaku, perbedaan ketebalan dan kepadatan tulang sempat menjadi kendala dalam melukiskan prasi. Apalagi seni prasi pada umumnya dilukiskan di atas daun lontar.
Sebenarnya, seni prasi di tengkorak kepala sapi itu ada empat adegan. Tetapi, saat Satya mengikuti pameran di Grey Gallery Art Bandung beberapa waktu lalu, salah satu karyanya itu dibeli oleh pengunjung. Sehingga kini karyanya itu tersisa tiga saja yang dipamerkan.7 mzk
Komentar