Guru Besar Unud Prof Wayan Ramantha Berpulang
Dikenal Getol Perjuangkan Penguatan LPD
Prof I Wayan Ramantha
Guru Besar Unud
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Dekan FEB Unud
Koperasi
UMKM
DENPASAR, NusaBali - Bali kehilangan salah satu pemikir ekonomi terbaiknya, Selasa (23/4) pagi. Guru besar ekonomi Universitas Udayana (Unud) Prof Dr I Wayan Ramantha SE, MM, Ak, CPA menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Prima Medika, Denpasar, dalam usia 64 tahun.
Prof Ramantha disebut berjuang melawan penyakit paru-paru dalam setahun terakhir. Sebelum menghembuskan napas terakhir di Bali, Prof Ramantha sempat melakukan pengobatan di Jakarta hingga ke Penang, Malaysia.
Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Prof Ramantha. Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga anak laki-laki, tiga menantu, serta 6 orang cucu.
“Selama setahun terakhir sudah beberapa kali dirawat, karena memang ada kondisi di paru-paru dan sudah beberapa kali tindakan. Kondisi terakhir dokter menginfokan infeksi di paru-paru yang sudah parah,” ungkap putra kedua Prof Ramantha, I Made Yoga Adiputra atau Dodek Ramantha, dikonfirmasi pada Selasa sore kemarin.
Prof Ramantha sempat menjalani operasi di Jakarta pada September 2023, sempat membaik dan beraktivitas seperti biasa. Namun takdir berkata lain, masih ada gangguan pada parunya hingga menyebabkan aktivitasnya terhambat.
“Sudah setahun lebih perawatan dan pemulihan, sudah beberapa kali bolak-balik," kata Dodek.
Prof Ramantha belakangan sebelum meninggal masih aktif mengajar di kampus. Sebagai guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), mengajar menjadi tugas pokok almarhum. Almarhum juga pernah menjabat Dekan FEB Unud periode 2008–2012.
Di luar kampus, Prof Ramantha masih menyempatkan diri membantu Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Gianyar, maupun Pemerintah Provinsi Bali. Prof Ramantha tercatat masih sebagai Kelompok Ahli Urusan Bidang Ekonomi, Bidang Koperasi dan UMKM serta Urusan Bidang Perindag Pemkot Denpasar.
Terakhir almarhum juga turut mendukung perusahaan Hatten Wines ketika IPO sebagai komisaris.
Dari rumah sakit, jenazah almarhum dibawa ke rumah duka di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. “Dudonan karya masih dalam pembahasan keluarga besar. Kemungkinan besok hasilnya,” kata Dodek terkait rangkaian upacara pengabenan.
Dekan Fakultas Ekonomi Unud Agus Rahyuda mengatakan dirinya kehilangan sosok guru. Baginya almarhum merupakan sosok pembangun dan pengayom. Prof Ramantha merupakan tokoh ekonomi yang getol dalam penguatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Selain LPD, almarhum juga aktif di sektor jasa keuangan lain yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Keluarga besar FEB Unud, kata Agus Rahyuda merasa sangat kehilangan. “Banyak hal yang telah dibangun oleh beliau. Kami kehilangan sosok beliau,” ujar Rahyuda.
Prof Ramantha dikenal kritis mengamati perkembangan sektor ekonomi di Bali. Perhatiannya pada dunia usaha membuatnya sempat menjabat Ketua Umum BPD HIPMI Bali periode 1997–2000.
Prof Ramantha lahir di Gianyar, 10 Mei 1959. Menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unud, lulus tahun 1984. Pendidikan Master Manajemen diselesaikannya di almamater yang sama tahun 2020. Sementara gelar doktor diraihnya dari Universitas Airlangga pada 2004. 7 a
1
Komentar