Widiada Dukung Koster Dua Periode
Gerindra Prioritaskan Usung Kader Sendiri
Panglingsir Puri Peguyangan
Anak Agung Ngurah Gde Widiada
DPD Gerindra Bali
Made Muliawan Arya
DPD PDI Perjuangan (PDIP)
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace)
Pilgub Bali
Pilkada Bali
DENPASAR, NusaBali - Dukungan untuk Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali Wayan Koster sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Bali berpasangan dengan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) atau paket Koster–Ace terus mengalir.
Setelah sejumlah DPC dan komunitas menyatakan dukungan buat Koster–Ace, giliran tokoh Puri Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Anak Agung Ngurah Gde Widiada menyatakan mendukung Koster–Ace memimpin Bali periode 2024–2029. Sementara Partai Gerindra menegaskan akan memprioritaskan mengusung kader partai di Pilkada 2024, termasuk Pilgub Bali.
Widiada merupakan Ketua DPD NasDem Denpasar. Namun, dukungan buat Koster–Ace itu disampaikan Widiada selaku Panglingsir Puri Peguyangan. “Sebagai Panglingsir Puri Peguyangan, saya mendukung pasangan Koster–Ace untuk melanjutkan kepemimpinan Bali 2024–2029,” kata Widiada di Denpasar, Selasa (23/4) siang.
Widiada yang juga Ketua Fraksi NasDem–PSI DPRD Kota Denpasar ini menegaskan, sepak terjang dan kepemimpinan Koster–Ace selama 2018–2023 sudah banyak membuahkan hasil. Sejumlah program infrastruktur yang mengungkit geliat ekonomi Bali banyak ditorehkan Koster–Ace. Sehingga pasangan ini layak diusung kembali memimpin Bali.
“Selama periode pertama ini saya melihat kinerja Koster–Ace banyak membuahkan hasil untuk memajukan Bali. Terlepas dari kekurangan dan kelebihan, saya melihat Pak Koster layak melanjutkan memimpin Bali ke depan,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar periode 2009–2014 ini.
Soal NasDem berseberangan dengan PDIP di Pilpres 2024 karena mengusung paslon berbeda, Widiada mengatakan pilpres sudah lewat dan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan yang akhirnya memastikan pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka sebagai paslon terpilih. Widiada meminjam ucapan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bahwa usai Pemilu 2024 ditetapkan hasilnya semua anak bangsa harus kembali bersatu membangun negeri.
“Tutup buku lama dengan catatan lamanya, buka lembaran baru dan kita lebih bijak berpikir dan dewasa berdemokrasi,” tegas Calon Walikota Denpasar di Pilkada 2005 ini.
Ketika ditanya ada beberapa figur yang digadang-gadang maju di Pilgub Bali seperti Koster dan Nyoman Giri Prasta (saat ini Bupati Badung), Widiada menegaskan dirinya konsisten dengan ucapan. “Bukan tidak suka dengan Pak Giri Prasta, tetapi ide-ide besar Koster–Ace masih perlu dilanjutkan. Dengan catatan, di pelaksanaan pilkada ini iklim demokrasi harus tetap terjaga. Bali sebagai Pulau Emas dengan kemajuan pariwisatanya harus tetap kondusif. Baik setelah pelaksanaan pilpres maupun pilkada yang akan datang,” ucap mantan Sekretaris DPD II Golkar Denpasar ini.
Sementara, perhelatan Pilkada Serentak 27 November 2024, Partai Gerindra Provinsi Bali menegaskan akan memprioritaskan kader partai sebagai bakal calon. Hal itu diungkapkan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah, dihubungi Selasa malam. De Gadjah mengatakan, Gerindra memiliki kader-kader yang siap tempur dan punya kualitas bertarung di pilkada. Baik tarung sebagai calon bupati, calon walikota maupun calon Gubernur Bali.
“Namun saat ini semua masih cair. Yang jelas Gerindra Bali akan memberikan prioritas kepada kader dulu untuk bertarung. Karena kita banyak punya kader yang layak bertarung,” kata politisi asal Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat ini.
Ketika ditanya soal dirinya disebut-sebut akan tarung di Pilgub Bali 2024, De Gadjah mengatakan menunggu perintah DPP Partai Gerindra. “Saya tunggu instruksi pimpinan dalam hal ini Pak Prabowo (Ketum Gerindra). Kalau sudah perintah dan instruksi partai, saya siap tempur. Sama ketika di pilpres kemarin ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye di Bali, nggak ada kata menolak, siap tempur,” tandas Ketua TKD (Tim Kampanye Daerah) Provinsi Bali, Capres-Cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Menurut De Gadjah, untuk di beberapa kabupaten dan Provinsi Bali, Gerindra memang belum bisa mengusung paslon sendiri. Karena perolehan kursi parlemen belum memenuhi 20 persen. Untuk Pilgub Bali, Gerindra harus berkoalisi. “Saat ini kita terus berkomunikasi dengan partai politik untuk mengusung paslon di pilkada, masih cair dan dinamis,” ujar De Gadjah.
Ketika ditanya dirinya pernah menyatakan dukungan kepada Wayan Koster dua periode, De Gadjah tak membantahnya. “Ya memang dulu sebelum Pemilu 2024 kita ada komitmen untuk Koster dua periode. Namun dalam perjalanan ada perubahan dinamika politik. Saya tidak mengatakan batal atau final mendukung. Tidak menutup kemungkinan juga kita sama-sama jalan (koalisi). Semua kemungkinan itu ada, semuanya masih dinamis,” tegas Wakil Ketua DPRD Denpasar ini.
“Nanti lah dalam waktu dekat ini kita pasti akan memutuskan siapa-siapa yang akan kami dukung di Pilgub Bali. Semuanya masih dinamis dan semua bisa terjadi dalam hitungan last minute,” kata De Gadjah. 7 nat
1
Komentar