Golkar Ajak Pimpinan Parpol Evaluasi KJM
Koalisi Jembrana Maju (KJM)
DPD II Golkar Jembrana
Partai Golkar
Pilkada 2024
DPC Demokrat Jembrana
I Wayan Wardana
NEGARA, NusaBali - DPD II Golkar Jembrana menggelar pertemuan bersama para pimpinan partai parpol (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Jembrana Maju (KJM), di Sekretariat Golkar Jembrana, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Selasa (23/4) siang.
Pertemuan yang digelar bersamaan acara odalan padmasana di Sekretariat Golkar Jembrana ini berkaitan dengan ajakan mengevaluasi KJM yang diharapkan kembali bersatu dalam menghadapi Pilkada Jembrana 2024.
Pantauan NusaBali, dari lima parpol pengusung di KJM, hanya satu parpol yang tidak hadir, yakni Gerindra. Ketua DPC Gerindra Jembrana yang juga anggota DPRD Bali Dapil Jembrana I Kade Darma Susila, menyatakan tidak bisa hadir karena ada urusan dinas di Jakarta. Begitu juga tidak tampak kehadiran perwakilan dari Gerindra Jembrana karena disebut ada kesibukan lain.
Sementara empat pimpinan parpol lainnya, yakni Golkar, Demokrat, PKB, dan PPP, kompak hadir bersama sejumlah calon anggota fraksi mereka di DPRD Jermbrana yang terpilih dari hasil Pileg 2024. Termasuk hadir dalam pertemuan itu Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang juga selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Jembrana.
Ketua DPD II Golkar Jembrana I Made Suardana saat keterangan pers, menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi KJM yang sudah berjalan hampir 3,5 tahun. Menurut dia, tujuan utama pertemuan ini adalah bersama-sama mengevaluasi KJM, baik itu menyangkut kinerja ataupun berbagai hal yang perlu diperbaiki dalam upaya menjaga keutuhan KJM. “Karena kita sudah punya KJM, kita evaluasi KJM untuk persiapan Pilkada Jembrana 2024,” ujarnya.
Suardana berharap KJM tetap dipertahankan untuk menghadapi Pilkada Jembrana 2024. Dalam tahap pembahasan awal ini, akan lebih dulu memastikan apakah parpol di Jembrana akan siap kembali mempertahankan koalisi. Namun untuk keputusan itu tentunya akan diserahkan kembali ke masing-masing parpol.
“Terkait pasangan (yang bakal diusung, Red), belum. Kita buat wadah dulu. Setelah memiliki pemikiran yang jelas, dan nantinya ada tokoh-tokoh masyarakat yang nanti mau maju menggunakan koalisi ini, tentu akan kita bicarakan. Kita ingin yang memiliki komitmen jelas dan pemikiran selaras dengan koalisi,” kata Suardana yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Bali Dapil Jembrana.
Disinggung mengenai nama Ipat yang masuk dalam bursa Cawabup di PDI Perjuangan, Suardana menegaskan, pihaknya di Golkar Jembrana masih fokus mengevalusi keberlanjutan KJM, termasuk menggodok beberapa nama kader potensial di internalnya. Sampai saat ini, dirinya belum ada membuka komunikasi dengan pihak PDIP.
“Kita fokus evaluasi KJM dulu. Mengenai siapa bakal calon nanti akan dibahas bersama partai koalisi, dan kita juga akan terbuka melihat tokoh-tokoh yang berpotensi dan punya komitmen. Tetapi kita pun tidak akan meninggalkan kader. Kalau memang ada potensi, kita pertahankan. Kalau ada kurang, kita perbaiki. Nanti siapa yang terbaik kita sandingkan di pilkada, nanti baru survei paket,” ujar Suardana.
Sementara Ketua DPC Demokrat Jembrana I Wayan Wardana, mengatakan tetap ingin mempertahankan KJM sekaligus paket petahana I Nengah Tamba dan Ipat (Tamba–Ipat). Hal itu pun dinyatakan menjadi aspirasi akar rumput yang telah dihimpun melalui jajaranya di Demokrat Jembrana.
“Karena aspirasi kader agar kami mudah di bawah, jadi sebaiknya paket ini ditetapkan. Jadi apalagi teman Golkar ada melaksanakan survei, mudah-mudahan survei dari Golkar menguatkan paket petahana,” kata Wardana.
Sedangkan Ketua DPC PKB Jembrana Muhammad Yunus, mengatakan PKB yang kembali mendapat 2 kursi di DPRD Jembrana sesuai hasil Pileg 2024, juga akan melakukan penjaringan bakal calon. Intinya, pihaknya belum mengambil sikap, namun akan segera menampung aspirasi masyarakat bawah jelang Pilkada Jembrana 2024 yang akan dibahas ke KJM.
“Pintu terbuka dan akan kita sampaikan semua di KJM ini dan kita evaluasi semua. Jadi harapan saya, bukan hanya partai besar saja yang memberikan konvensi. Tetapi di PKB juga merangkul masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan. Tetapi sekali lagi, ada evaluasi ke depan apa layak atau patut, itu nanti akan kita bahas di KJM,” ucap Yunus.
Menariknya, Ketua DPC PPP Jembrana Ahmad Halid yang mendapat giliran berkomentar paling terakhir setelah pertemuan KJM itu, mengeluarkan pernyataan no comment. Halid menyatakan tetap mengikuti dinamika di internal KJM. Padahal sesuai hasil Pileg 2024, PPP memiliki 2 kursi di DPRD Jembrana. “Sesuai dengan undangan ingin menjaga agar koalisi ini tetap, kemudian pencalonan lainnya, no comment. Tetapi kita tetap ikut tahapan,” ujar Halid. 7 ode
1
Komentar