Tanpa Retribusi, Desa Muncan Konsisten Angkut Sampah
AMLAPURA, NusaBali - Walaupun warga masyarakat tidak membayar retribusi sampah, Pemerintah Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, tetap melayani masyarakat dalam pengangkutan sampah secara gratis. Hanya saja, warga masyarakat disarankan memilah sampah, organik, dan sampah plastik.
Sampah organik nantinya diolah jadi pupuk kompos, dan sampah plastik ditawarkan kepada pihak ketiga. "Belum ada sponsor, maunya pengumpul sampah plastik diganti dengan beras, seperti yang pernah kami lakukan," jelas Perbekel Muncan I Wayan Tunas di ruang kerjanya, Banjar Gede, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (23/4).
I Wayan Tunas mengeluarkan kebijakan angkut sampah masyarakat secara gratis, menghindari terjadi luberan sampah yang tidak terurus. Hanya, saja diimbau agar masyarakat tidak sembarangan membuang sampah di selokan, sungai dan tegalan, agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Terlebih lagi, katanya, sampah plastik, yang sulit terurai, sehingga sebaiknya warga masyarakat mengumpulkan sampah plastik, nantinya bisa didaur ulang. "Kalau pun sampah plastik dimusnahkan dengan cara membakar, juga tidak efektif, nanti menimbulkan pencemaran udara," tambahnya.
Itulah sebabnya, kata I Wayan Tunas, Desa Muncan terbebas dari sampah plastik. Bahkan di Sungai Yehsah, Banjar Susut, Desa Muncan. Biasanya usai ada upacara ngaben atau ngeroras, banyak ditemukan adanya sampah bade, kali ini bersih. Sebab, usai ada upacara, sampah bade langsung dilenyapkan dengan cara dibakar.
Setelah disosialisasikan pentingnya melakukan penanganan sampah dengan cara memilah, maka tidak ada lagi sampah berserakan. Desa Muncan mewilayahi 13 banjar, yakni Kaja, Pendem, Manik, Gunung Biau, Muncan, Susut, Kawan, Gede, Pemuhunan, Pakudansih, Benekasa, Yangapi, dan Meranggi.7k16
Komentar