Peserta WWF 2024 Diminta Kunjungi Dewi
Ada desa wisata yang berkaitan erat dengan tema WWF menyangkut air
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali meminta desa wisata tidak menjadi ‘penonton’ dalam event dunia, The 10th World Water Forum (WWF) 2024, pada 18-25 Mei nanti.
Event yang mengundang 33 kepala negara dengan jumlah peserta sekitar 30 ribu orang, diharapkan berdampak dalam bentuk kunjungan ke desa wisata. Apalagi isu yang dibahas dalam WWF tentang air, yang juga bertalian dengan potensi kalangan desa wisata di Bali.
Ketua Forkom Dewi Bali, I Made Mendra Astawa mengatakan Selasa (23/4).
“Karena itulah, kami harap WWF tidak melewati begitu saja desa wisata,” ujarnya.
Kepada pemerintah maupun stakeholder di Bali yang bertalian dengan WWF, bisa mengarahkan ada delegasi dari WWF 2024 yang berkunjung ke desa wisata.
“Sebagai bagian dari potensi dan masyarakat pariwisata, desa wisata semestinya bisa ikut menikmati rembesan rejeki dari event dunia itu,” tunjuknya.
Meskipun tidak semuanya, namun Mendra Astawa meyakinkan tidak sedikit desa wisata yang cocok dikunjungi delegasi WWF.
“ Tidak saja karena desa wisata bersangkutan sudah siap dalam tata kelola, namun juga terkait daya tarik yang berkaitan dengan tema WWF menyangkut air,” ujar jelas Mendra.
Kata dia, desa wisata-desa wisata itu berada di kabupaten/kota di Bali. Antara di Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Jembrana, Klungkung, Karangasem dan Kabupaten Tabanan.
“Apalagi Kalau bicara tentang air, bisa bertalian dengan subak, bisa berkaitan tirta (air suci), tempat atau lokasi malukatpembersihan spiritual dengan sarana air suci atau sumber air yang disucikan,” terangnya.
Dan lanjut Mendra Astawa, itu berkaitan dengan salah satu potensi desa wisata, baik dari sisi daya tarik, tradisi dan kepercayaan dan budaya yang masih dilakoni krama(warga) desa wisata.
Sejauh ini, Mendra Astawa mengaku belum tahu, apakah ada desa wisata di Bali yang akan dijadikan salah satu kunjungan rombongan WWF.
“Saya belum dapat info soal tersebut,” ujarnya.
Harapan dia agar desa wisata bisa menjadi tujuan kunjungan WWF, tak saja bertalian dengan pendapatan, namun meyakinkan keberadaan desa wisata sebagai bagian dari komponen pariwisata Bali.
“Sebagaimana pemerintah menjaga eksistensi budaya, salah satunnya berada di desa wisata,” kata Mendra Astawa.
Untuk di seluruh Bali, menurut Mendra Astawa tercatat sekitar 239 desa wisata. Dari desa wisata yang berstatus rintisan, berkembang, maju dan desa wisata mandiri. K17.
Komentar