Cantiyasa Dorong Generasi Muda Hindu Makin Maju
JAKARTA, NusaBali - Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (Waka BIN) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Dharma Santhi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang berlangsung di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Wrespasti Paimng Tambir, Kamis (25/4).
Lantaran acara tersebut menjadi ruang bagi generasi muda Hindu untuk dapat meningkatkan kreatifitas dan rasa kebersamaan. Untuk itu, dia mendorong generasi muda Hindu makin maju.
“Saya bangga melihat anak-anak yang dulu masih kecil, sekarang sudah ambil tongkat estafet. Mereka nanti yang akan menggantikan kita. Para senior jangan ragu memberi kepercayaan kepada mereka, karena seorang pemimpin harus dipentaskan dan harus ditampilkan. Jika tidak, tak akan teruji,” ucap Cantiasa saat memberi sambutan dalam Dharma Santhi Nyepi kemarin.
Dalam Dharma Santhi Nasional terlihat anak-anak muda menjadi bagian dari panitia. Mereka juga mengisi acara. Cantiasa yang sejak Letnan Dua (Letda) berada di lingkungan Kopassus Cijantung mengatakan pernah bertugas di sejumlah daerah seperti Bali dan Papua. Lalu kembali lagi ke Cijantung pada 2023 mengetahui persis bagaimana anak-anak muda kerap latihan di sekitar Pura Cijantung.
“Saya bangga melihat generasi muda umat Hindu di Jakarta saat latihan. Kita harus mendorong atau mensupport anak-anak muda agar berani tampil,” jelas Cantiasa. Cantiasa pun, memuji penampilan pembaca sloka suci weda, karena mereka tampil dengan tersenyum dan pancaran matanya tenang.
“Itu memperlihatkan mereka antusias menatap masa depan. Mari kita dorong anak muda maju. Kalau mereka berhasil, kita sebagai orang tua yang senang,” imbuh pria yang akan pensiun tahun depan ini. Tak ketinggalan Cantiasa mengingatkan agar generasi muda Hindu punya keunggulan agar dapat bersaing dengan yang lainnya. “Jika tidak, bisa terlibas,” terang Cantiasa.
Dalam kesempatan tersebut Cantiasa menjelaskan, Dharma Santhi merupakan simakrama atau dalam bahasa Indonesia adalah silaturahmi. “Karena kita satu keluarga sehingga silaturahmi ini, perlu kita budayakan. Ada waktu bertemu, melihat dan menyapa. Untuk itu, kita saling mendoakan dan menguatkan. Bukan saling menjatuhkan,” imbuh mantan Danjen Kopassus ini. k22
Komentar