Selirat, Mengangkat Perilaku Manusia dalam Karya Seni
Denpasar, NusaBali.com - Instalasi karya seni rupa berjudul “Selirat” kembali tersaji dalam sebuah event pameran di TAT Art Space, Denpasar, pada Jumat (26/4/2024).
Event yang menampilkan puluhan karya dari salah satu seniman muda berbakat, Iwan Sastrawan, merupakan solo exhibition yang sudah diadakan untuk ketiga kalinya.
Selirat, menampilkan daya visualisasi segala bentuk perilaku manusia dengan interaksi sosialnya pada sebuah gambar figur-figur (manusia) yang saling terikat satu sama lain. Figur yang diilustrasikan dalam karya Iwan Sastrawan, memiliki kekhasan pada keterikatan satu sama lain yang membentuk pola, sehingga memberikan pesan tersendiri kepada siapa saja yang melihat karyanya.
Sesuai dengan arti harafiahnya, Selirat berarti berjalan-jalin atau terangkai seperti jaring merupakan salah satu karya seni yang sudah menjadi roh dari karya Iwan Sastrawan.
Keterikatan antara figur manusia yang digambar seniman 42 tahun itu, selalu berangkat dari kisah-kisah manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kisah hidup manusia, entah itu baik secara moral maupun tidak, coba disadurkan dalam karya tersebut.
Saat ditemui pada event pameran itu, Iwan Sastrawan, menceritakan, perjalanan awal menemukan inspirasi karya seni Selirat, bermula dari keisengannya mengoleksi galeri pribadi.
Galeri pribadi berisi tentang catatan hariannya dengan segala pengalaman hidup yang dialami, dan kemudian diterjemahkan dalam sebuah gambar hitam putih, dengan mengandalkan kertas dan tinta hitam.
“Saya mulai menerjemahkan ceritanya lebih besar, dari yang awalnya catatan harian, kemudian dikembangkan pada kejadian yang dialami banyak orang tentang interaksi manusia. Jadi interaksi itu harus terikat di antara orang-orangnya,” kata Iwan Sastrawan.
Menariknya, dari karakter visualisasi yang ditampilkan ini, para pengunjung dapat mengidentifikasi sifat dan perilaku figur yang ditampilkan.
Dalam satu karya, tergambar puluhan bahkan ratusan figur dengan macam-macam perilaku manusia. Perilaku ini, semakin dipertegas Iwan Sastrawan melalui gerak yang dihiperbolik membentuk suatu pola, sehingga terangkai indah sebagai satu kesatuan.
Jadi, dari daya visualisasi yang bisa ditampilkan ini, para pengunjung yang melihat, dapat mengidentifikasi dirinya, termasuk figur yang mana dari gambar tersebut.
Seniman yang pernah mengenyam pendidikan di Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana itu, memaparkan, kurang lebih ada 25 karya yang dipamerkan dalam instalasi karya seni ini. Semua karya itu, punya konsep yang sama dengan berangkat dari pengalaman hidup manusia sehari-hari, ada yang berjudul Rakyu Hibah, Terbelenggu, Kekallah, Naluri Ganjil, Tipu-tipu, Relasi, Negeri Kardus, dan masih banyak lagi.
“Karya yang dipajang saat ini, ada yang dikerjakan selama seminggu, ada juga yang sebulan, dengan menggunakan kertas dan helm sebagai media gambarnya,” kata Iwan Sastrawan.
Pria yang sekarang berprofesi sebagai Arsitektur dan Interior ini, mengatakan, salah satu hasil karya yang spesial untuknya adalah Negeri Kardus. Negeri Kardus atau yang diistilahkan oleh Iwan Sastrawan sebagai Negeri Palsu, merupakan karya yang terinspirasi secara tak terduga pada saat melihat anaknya bermain kardus.
Dari tumpukan permainan kardus itu, ia pun terinspirasi untuk menciptakan sebuah layer baru yang menceritakan tentang dunia yang dipenuhi permainan dan kepalsuan.
Setiap figur yang tergambar dalam karya ini, diilustrasikan seperti sedang bermain dan berlarian di antara tumpukan kardus dengan berbagai macam model. Karya berukuran 1.090 x 790 mm ini sudah diciptakannya dalam dua versi, masing-masing diberi nama Negeri Kardus 1 dan Negeri Kardus 2.
Event Selirat yang diadakan sejak pukul 18.00 WITA ini, disambut antusias oleh para seniman dan pengunjung. Mereka semua hadir di tempat acara tersebut untuk menyaksikan 25 karya terbaik yang sudah dihasilkan oleh Iwan Sastrawan.
Di situ pula para pengunjung juga bisa berbincang - bincang bersama sang seniman, sekaligus melihat cuplikan video bagaimana Iwan Sastrawan bekerja dan sukses menciptakan karya seni Selirat.
1
Komentar