Solid, PDIP Badung Usul Koster-Giri
PDIP Denpasar Munculkan Koster-Giri dan Koster-Ace
Paket Koster-Giri akhirnya muncul di PDIP Badung setelah Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster datangi DPC PDIP Badung dan diterima Giri Prasta, Minggu sore kemarin.
MANGUPURA, NusaBali - DPC PDIP Badung sempat tidak memunculkan usulan nama dalam penjaringan bakal Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) untuk Pilgub Bali 2024 dalam rapat, Jumat (26/4) lalu, namun kini teka teki ‘nama’ tersebut terjawab. Dalam konsolidasi internal DPD PDIP Bali ke DPC PDIP Badung, Minggu (28/4) sore terungkap satu-satunya usulan yang muncul adalah paket Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) untuk maju dalam Pilgub Bali pada 27 November 2024 mendatang.
Kedatangan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster didampingi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Bali IGN Kesuma Kelakan, dan jajaran DPD PDIP Bali lainnya diterima langsung Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta beserta jajaran struktural partai dan para kader di kantor DPC PDIP Badung, kawasan Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung. Kedatangan Koster dalam konsolidasi tersebut tampaknya ingin ‘meminang’ Giri Prasta sebagai wakilnya. Namun, Koster membantah adanya upaya meminang politisi yang masih menjabat Bupati Badung ini.
“Bukan meminang, ini memang agenda konsolidasi secara bergiliran di semua kabupaten/kota di Bali,” ujar Koster usai pertemuan tertutup tersebut. Dalam konsolidasi tersebut, tenyata muncul aspirasi paket Koster berpasangan dengan Giri Prasta dari DPC PDIP Badung. Aspirasi ini seakan menepis kabar mengenai hubungan Koster dan Giri Prasta yang disebut-sebut saling bersaing berebut rekomendasi DPP PDIP untuk maju sebagai Cagub Bali di Pilgub 2024. Apalagi sejumlah DPC PDIP di Bali juga mengusulkan paket Koster-Giri, selain juga mengusulkan majunya paket incumbent (Koster-Cok Ace).
“Saya terimakasih dengan adanya dukungan, usulan, aspirasi dari pengurus DPC partai, PAC, dan anak ranting di seluruh Kabupaten Badung. Tentunya ini dikembalikan ke DPP Partai (Paket Koster-Giri atau Koster-Ace) sesuai kewenangan DPP partai. Ini hak prerogatif Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri,” kata politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Badung, I Nyoman Giri Prasta mengungkapkan, satu-satunya keputusan yang muncul dalam konsolidasi tersebut adalah bahwa seluruh struktural di internal PDIP Kabupaten Badung telah solid dan kompak mengusulkan nama Koster-Giri. Keputusan ini telah diambil dan selanjutnya menunggu keputusan DPP PDIP.
DPC PDIP Denpasar saat rapat di Kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Minggu (28/4). – MIASA
“Konsolidasi yang dilakukan DPD PDIP Bali ini adalah anjangsana keliling Bali. Ketika rapat diperluas, ini lebih besar lagi, bahkan ke ranting. Ini merupakan sebuah keputusan aspirasi. Maka kami harus menghormati aspirasi yang ada,” terang Giri Prasta.
Disinggung mengenai adanya dukungan untuk dirinya maju menjadi Cagub, terlebih lagi banyaknya dukungan baliho bertebaran di beberapa wilayah di Bali, Giri Prasta menegaskan berpegang pada etika. “Tidak (maju Cagub), kita punya etika. Etika itu dikedepankan dengan baik,” sebut politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang tersebut.
Ditambahkan oleh Sekretaris DPC PDIP Badung, Putu Parwata konsolidasi partai ini digelar untuk koordinasi antara DPD dan DPC di Badung. Sehingga kader banteng bermoncong putih ini semakin solid untuk menyambut Pilkada serentak. “Hari ini (kemarin) dilakukan konsolidasi partai yang diprakarsai oleh DPD PDIP Bali. Jadi gilirannya sekarang DPD dengan kami DPC melakukan koordinasi. Supaya semua kader partai ini satu garis komando dan solid ke dalam, tidak boleh ada perpecahan,” tegas Parwata.
“Jadi kami dalam mempersiapkan pilkada harus komit, bersatu, berjuang menjaga marwah partai dan marwah dari masyarakat. Jadi Badung ini harus dikawal oleh PDIP secara keseluruhan untuk meneruskan kepemimpinan Giri Prasta untuk menjadikan Badung lebih baik,” imbuh politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini.
Sementara di hari yang sama, Minggu kemarin DPC PDIP Kota Denpasar juga menggelar rapat besar di Kantor DPD PDIP Provinsi Bali, Niti Mandala, Denpasar. Dalam rapat tersebut membahas bakal calon yang akan diusung dalam Pilgub Bali dan Pilkada Denpasar, November 2024 mendatang. Dalam rapat tersebut, DPC PDIP Denpasar sepakat untuk mengajukan dua opsi paket untuk pencalonan di Pilgub nanti. Dua opsi tersebut, yakni Paket Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace (Koster-Ace) dan Paket Wayan Koster-Giri Prasta (Koster-Giri).
Ketua DPC PDIP Denpasar, I Gusti Ngurah Gede mengungkapkan dua opsi tersebut dipilih sesuai dengan kesepakatan pengurus DPC hingga pengurus PAC se-Kota Denpasar. Mereka memilih dua opsi tersebut untuk nantinya diproses di DPD PDIP Bali yang akan diajukan ke DPP. "Itu kesepakatan dari semua pengurus cabang, pengurus kecamatan hingga ranting saat rapat 21 April 2024 lalu. Nah, muncul dua opsi nama ini untuk diajukan oleh DPC PDIP Denpasar. Sekarang kami menunggu keputusan dan instruksi pusat saja," jelasnya.
Selain Cagub, DPC PDIP Denpasar juga sudah mengajukan satu paket nama untuk Pilkada Denpasar 2024. Nama yang diajukan, yakni paket incumbent I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa). "Kalau Pilkada Denpasar tidak berubah tetap Jaya-Wibawa. Jadi tidak ada yang namanya tambahan opsi lagi di Kota Denpasar. Satu nama saja," ungkap politisi asal Banjar Kedaton, Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur ini. Dia mengungkapkan, saat ini belum ada strategi untuk Pilgub dan Pilkada mendatang, sebab masih menunggu keputusan dari pusat. "Mungkin setelah Agustus baru kita bicara strategi. Bagus juga ini barengan Pilgub dan Pilkada jadi bisa sekalian sosialisasi ke masyarakat. Yang jelas kami pasti all out," ujarnya. 7 ind, mis
Komentar