Lifter Bali Jalani Pelatnas Olimpiade
Lifter Bali menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan, psikologi dan tes fisik sebagai persiapan menuju Olimpiade 2016.
JAKARTA, NusaBali
Dua atlet angkat besi Bali, Ketut Ariana dan Ni Luh Sinta Darmariani dipanggil masuk pelatnas Olimpiade 2016. Selain mereka, pelatih asal Pulau Dewata I Nyoman Ari Suryawan juga mendapat panggilan. Pemanggilan berlangsung pada Senin (4/1) lalu dan keesokan harinya duta olahraga Pulau Dewata ini sudah kumpul di ibukota, Selasa (5/1). Selanjutnya pada Kamis (7/1) kemarin, para atlet menjalani tes fisik atlet olimpiade yang dibarengkan dengan atlet bulutangkis dan taekwondo.
"Setelah berjuang mendapatkan tiket ke Olimpiade, atlet angkat besi kami pulangkan ke daerah masing-masing. Di sana mereka tetap berlatih dan saat ini kami panggil kembali," ujar manajer pelatnas angkat besi Alamsyah Wijaya kepada NusaBali, Kamis (7/1).
Menurut Alamsyah, ada 13 atlet dipanggil ke pelatnas. Guna mengetahui kondisi mereka selama di daerah, atlet angkat besi juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologi di RS Olahraga Nasional, Cibubur pada Rabu (6/1).
Alamsyah tak menampik, ketika berada di daerah para atlet mengalami penurunan. Namun ia menganggap wajar lantaran mereka baru saja bertanding di Kejuaraan Dunia angkat besi di Houston, Amerika Serikat pada akhir November 2015 untuk memperoleh tiket ke Olimpiade Rio de Janeiro.
Sebelumnya mereka menjalani training camp di China sehingga perlu istirahat agar tidak bosan. Berhubung mereka telah masuk pelatnas kembali, para atlet angkat besi di genjot lagi latihannya. Alamsyah berharap di hari ketiga atlet berada di pelatnas, sudah bisa berlatih secara intensif. Plus tak ada lagi tes lain dari Satlak Prima, lantaran pengurus telah memiliki program yang harus di jalankan para atlet.
Pengurus telah menjadwalkan try out mengikuti Kejuaraan Asia di Uzbekhistan pada 25-30 April. Tahun 2015 sendiri, atlet angkat besi Indonesia tidak mengikuti kejuaraan karena lokasi pertandingan di Nepal mengalami gempa. "Pertandingan kemudian di pindah ke Bangkok, tetapi kami tidak mengirimkan atlet ke sana," terang Alamsyah.
Tahun ini, atlet angkat besi bisa dikirim ke Uzbekhistan. Ajang tersebut pun, digunakan sebagai pemanasan sebelum berlaga di Olimpiade. Alhasil pengurus tidak terlalu menargetkan tinggi-tinggi kepada para atlet. "Sebab, target utama kita adalah Olimpiade karena cabang olahraga angkat besi menjadi super prioritas mendapatkan medali di sana," imbuh Alamsyah.
Angkat besi, lanjut Alamsyah, berusaha mempertahankan tradisi memperoleh medali Olimpiade. Oleh karena itu, atlet angkat besi dijadwalkan training camp di Cape Town, Afrika Selatan pada 1 Juli mendatang. Di sana mereka bakal berlatih selama 25 hari. "Setelah itu, kita menuju ke Olimpiade Rio de Janeiro," imbuh Alamsyah. 7k22
Komentar