Puluhan Pengajar Kantongi Sertifikat Guru Penggerak
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 60 orang guru di Buleleng akhirnya mengantongi sertifikat sebagai Guru Penggerak. Sertifikat tersebut didapatkan dengan berproses selama enam bulan penuh mengikuti program Guru Penggerak.
Di akhir program puluhan Guru Penggerak menyelenggarakan Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak di aula SMKN 3 Singaraja, 26-27 April 2024.
Puluhan Guru Penggerak ini merupakan angkatan ke-9 terdiri dari 3 orang guru TK, 38 orang guru SD, 9 orang guru SMP, 3 orang guru SMA dan 7 orang gruu SMK. Pada hari pertama diisi dengan kegiatan Lokakarya seperti berbagi aksi nyata kelas belajar Calon Guru Penggerak (CGP), evaluasi program Guru Penggerak, identifikasi hal-hal positif, ide program, hingga persiapan rancangan teknis kegiatan pameran.
Pameran Panen Hasil Belajar oleh CGP menampilkan produk-produk yang merupakan tindakan nyata, dari apa yang telah dipelajari selama enam bulan mengikuti program Program Guru Penggerak.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika, mewakili Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, menyampaikan rasa bangga berterimakasih kepada guru yang sudah menyesuaikan kompetensinya ikut program Guru Penggerak. Menurutnya nasib Buleleng yang dikenal sebagai kota pendidikan sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) guru, sehingga sudah sepatutnya guru segera menyesuaikan diri dengan perkembangan pendidikan saat ini.
“Guru Penggerak adalah aset Kabupaten Buleleng di bidang pendidikan yang berpihak kepada peserta didik untuk terwujudnya merdeka belajar dan profil pelajar pancasila,” kata Astika.
Dia pun berharap jejak Guru Penggerak angkatan ke-9 ini memotivasi guru-guru lainnya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. “Teruslah tergerak, bergerak dan menggerakkan pendidikan Buleleng yang lebih baik lagi,” harap Astika.
Di tempat yang sama perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Bali Gede Selamat, mengatakan program Guru Penggerak rutin digelar setiap tahun. Termasuk Lokakarya 7 dan pameran hasil karya dilangsungkan serentak di 9 kabupaten/kota se-Bali.
Dia pun mendorong ke depannya lebih banyak lagi guru yang mengikuti seleksi Guru Penggerak, sehingga tujuan utama memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik dapat segera tercapai. “Ekosistem pendidikan yang lebih baik adalah ekosistem yang melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan, seperti guru, murid, orang tua, komunitas, pemerintah, swasta, media, akademisi, agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan global,” papar Selamat. 7 k23
Komentar