Operasi Kapal Wisata Distop
Karena cuaca memburuk sangat membahayakan kapal wisata. Apalagi penumpangnya wisatawan asing.
AMLAPURA, NusaBali
Gelombang di Selat Lombok mencapai ketinggian rata-rata empat meter. Akibatnya, Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, Karangasem, terpaksa stop atau menghentikan operasi 18 kapal wisata.
18 kapal itu ada di Dermaga Rakyat Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, dan dari Pantai Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang. 18 kapal ini route menuju Objek Wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Langkah ini diambil karena cuaca memburuk sangat membahayakan kapal wisata. Apalagi penumpangnya wisatawan asing.
Plt Kepala KSOP Padangbai I Ketut Mulyana menegaskan hal itu di ruang kerjanya, KSOP Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kamis (3/8). Mulyana mengatakan penutupan aktivitas penyeberangan kapal wisata itu dilakukan sejak Rabu (2/8) pukul 07.00 Wita. Terlebih lagi yang beroperasi kapal-kapal kecil, sangat berbahaya jika menghadapi gelombang hingga empat meter.
"Penutupan penyeberangan kami berlakukan sampai batas tidak ditentukan, sepanjang gelombangnya tinggi, dan cuaca memburuk," jelasnya.
Disebutkan, dasar penutupan itu sesuai data ramalan cuaca dari Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar. Di mana cuaca di Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 6-15 knot per jam ketinggian gelombang 0,25-1,5 meter, dan Selat Lombok bagian selatan dengan kecepatan angin 6-20 knot per jam, tinggi gelombang 0,75-4 meter.
Sedangkan wisatawan yang hendak menyeberang ke Gili Trawangan memasuki Agustus 2017, mencapai puncaknya rata-rata per hari menyeberang hingga 1.500 wisatawan.
Kasatpol Air Polres Karangasem AKP I Made Wartama membenarkan, terjadi penutupan penyeberangan untuk kapal wisata menuju Gili Trawangan. Begitu sebaliknya, wisatawan yang hendak balik menuju Bali dari Gili Trawangan juga dihentikan sementara.
"Bukan hanya larangan menyeberang untuk kapal wisata, kepada para nelayan juga sementara dihentikan beraktivitas menangkap ikan, menyusul cuaca memburuk," pinta AKP Wartama. Memburuknya cuaca juga untuk sementara Satpol Air Polres Karangasem menghentikan kegiatan patroli. *k16
Gelombang di Selat Lombok mencapai ketinggian rata-rata empat meter. Akibatnya, Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, Karangasem, terpaksa stop atau menghentikan operasi 18 kapal wisata.
18 kapal itu ada di Dermaga Rakyat Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, dan dari Pantai Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang. 18 kapal ini route menuju Objek Wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Langkah ini diambil karena cuaca memburuk sangat membahayakan kapal wisata. Apalagi penumpangnya wisatawan asing.
Plt Kepala KSOP Padangbai I Ketut Mulyana menegaskan hal itu di ruang kerjanya, KSOP Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kamis (3/8). Mulyana mengatakan penutupan aktivitas penyeberangan kapal wisata itu dilakukan sejak Rabu (2/8) pukul 07.00 Wita. Terlebih lagi yang beroperasi kapal-kapal kecil, sangat berbahaya jika menghadapi gelombang hingga empat meter.
"Penutupan penyeberangan kami berlakukan sampai batas tidak ditentukan, sepanjang gelombangnya tinggi, dan cuaca memburuk," jelasnya.
Disebutkan, dasar penutupan itu sesuai data ramalan cuaca dari Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar. Di mana cuaca di Selat Lombok bagian utara dengan kecepatan angin 6-15 knot per jam ketinggian gelombang 0,25-1,5 meter, dan Selat Lombok bagian selatan dengan kecepatan angin 6-20 knot per jam, tinggi gelombang 0,75-4 meter.
Sedangkan wisatawan yang hendak menyeberang ke Gili Trawangan memasuki Agustus 2017, mencapai puncaknya rata-rata per hari menyeberang hingga 1.500 wisatawan.
Kasatpol Air Polres Karangasem AKP I Made Wartama membenarkan, terjadi penutupan penyeberangan untuk kapal wisata menuju Gili Trawangan. Begitu sebaliknya, wisatawan yang hendak balik menuju Bali dari Gili Trawangan juga dihentikan sementara.
"Bukan hanya larangan menyeberang untuk kapal wisata, kepada para nelayan juga sementara dihentikan beraktivitas menangkap ikan, menyusul cuaca memburuk," pinta AKP Wartama. Memburuknya cuaca juga untuk sementara Satpol Air Polres Karangasem menghentikan kegiatan patroli. *k16
Komentar