KONI Buleleng Gelar Bimtek Kelola Anggaran
SINGARAJA, NusaBali - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng menggelar Bimbingan Teknis Laporan Pertanggungjawaban Keuangan bagi 48 cabang olahraga, Selasa (30/5). Kegiatan itu diharapkan menjadi acuan masing-masing cabor dalam menyusun dan menyelesaikan laporan tepat waktu.
Ketua KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja menerangkan, kegiatan bimtek ini dilakukan rutin setiap tahun. Tujuannya untuk menyempurnakan pertanggung jawaban keuangan. Selain itu, juga memberikan pengetahuan tambahan dan sosialisasi aturan baru dalam membuat laporan pertanggungjawaban yang baik dan benar.
"Kami KONI Buleleng ingin teman-teman Pengkab dan Koordinator KONI Kecamatan bisa menyelesaikan laporan pertanggungjawaban tepat waktu. Teman-teman organisasi juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan narasumber bagaimana organisasi yang benar dalam manajemen agar dapat melakukan kewajiban dengan maksimal," kata Wiratmaja, di sela-sela kegiatan itu.
Ketua Panitia I Nyoman Suasana mengatakan kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari penuh dibagi menjadi dua sesi. Seluruh materi bimtek diberikan oleh Badan Audit Internal dan Bidang Organisasi KONI Buleleng.
Suasana menambahkan bimtek juga diharapkan dapat membantu Pengkab Olahraga untuk memahami pengelolaan anggaran. Mulai dari perencanaan program kegiatan, penggunaan anggaran hingga pertanggungjawaban anggaran. Sehingga meminimalisir penggunaan anggaran tidak sesuai dengan ketentuan dan di luar kontrol.
"Kegiatan ini juga sebagai kontrol kegiatan yang dilaksanakan Pengkab dan KONI Kecamatan," terang Suasana.
Hal senada disampaikan, I Ketut Suteja yang juga anggota Badan Audit Internal KONI Buleleng. Menurutnya, ada beberapa persoalan pengelolaan keuangan yang ditemukan di beberapa Pengkab.
Diantaranya, kata Suteja, keterlambatan pelaporan pertanggungjawaban keuangan, pengelolaan keuangan yang belum mengikuti acuan yang ada dan kekurangan penerjemahan penggunaan anggaran yang kurang sesuai dengan program kerja.
"Terkadang ada pertanggungjawaban yang kurang sesuai dengan perencanaan yang terkoneksi dengan RPD (Rencana Penarikan Dana). Itu bisa disesuaikan jika ada kegiatan yang harus dan penting. Sehingga ini perlu diterangkan melalui bimtek," pungkas Ketut Suteja.dar
1
Komentar