Badung Siapkan Tempat Alternatif
TPA Suwung Ditutup saat WWF
Beberapa tempat yang dipersipkan untuk mengolah sampah yakni PDU Mengwitani, TPST Mengwitani, dan 40 TPS3R di masing-masing desa.
MANGUPURA, NusaBali - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung mulai menyiapkan tempat alternatif untuk mengolah sampah saat penutupan sementara TPA Suwung, Denpasar Selatan. Penutupan TPA Suwung ini berkaitan dengan perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 Bali yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024.
Kepala Bidang Pengelolan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas LHK Badung AA Gede Dalem, mengatakan telah mengetahui rencana penutupan TPA Suwung selama perhelatan WWF. Untuk mengantisipasi penutupan TPA Suwung, dia menegaskan telah menyiapkan beberapa langkah strategis. “Kami telah mempersiapkan Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwitani, TPST Mengwitani, dan 40 TPS3R di masing-masing desa untuk menjadi tempat penampungan sementara selama penutupan berlangsung,” ujar Gung Dalem, Rabu (1/5) siang.
Menurutnya, skema ini dirancang untuk memastikan tidak ada gangguan dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Badung, selama acara internasional tersebut berlangsung. “Makanya tempat yang kami siapkan telah dikosongkan terlebih dahulu, sehingga kapasitas penampungan lebih memadai,” ucap Gung Dalem.
Di samping itu, lanjut Gung Dalem, Dinas LHK juga berkoordinasi dengan desa adat di Badung untuk menggunakan lahan mereka sebagai lokasi penampungan sementara. “Desa adat yang memiliki lahan itu seperti di Kedonganan, Tanjung Benoa, Jimbaran, Pererenan, Canggu, Munggu, Cemagi, Mengwi, Gulingan, Darmasaba dan Jagapati,” jelasnya.
“Kami berupaya agar pengelolaan sampah selama periode ini tidak hanya efektif tetapi juga efisien, memanfaatkan teknologi yang kami miliki,” imbuhnya.
Gung Dalem menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari provinsi terkait kapan dan langkah alternatif yang dilakukan untuk menyiasati kendala di lapangan. Pihaknya berharap penutupan operasional sementara TPA Suwung itu hanya dilaksanakan 1-2 hari, khususnya saat puncak acara yang dihadiri oleh kepala negara di dunia. “Jika terlalu lama operasional TPA Suwung ditutup ditakutkan akan terjadi permasalahan lain terkait sampah, jika hal itu dipaksakan selama perhelatan WWF berlangsung,” katanya sembari berharap ada perubahan pola pengangkutan sampah ke TPA Suwung, semisal diangkut pada malam hari.
Untuk diketahui, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali berencana TPA Suwung selama perhelatan WWF. Penutupan dijadwalkan berlangsung mulai 15-26 Mei 2024. 7 ol3, ind
Komentar